KAWAH IJEN: Rahasia Dibalik Kepergianku (Part I)

9 November 2013

Hari ini adalah hari dimana aku akan melakukan perjalanan ke daerah Bondowoso - Jawa Timur. Ya... Aku akan mendaki Kawah Gunung Ijen. Sudah lama sekali aku ingin mendaki gunung ini. Tapi selalu gagal karena teman kantorku suka galau kalo melakukan perjalanan adventure apalagi pendakian gunung. Pasti banyak mengeluh capek lah, jauh lah, dan bla bla bla.. Untung kali ini temanku Rony, teman yang biasa melakukan perjalan adventure ke spot2 yang keren mengajakku. Dan Plan kali ini sebenarnya udah di rencanakan 2 bulan lalu yang akhirnya terealisasi juga.


Wow… Sudah gak sabar mendaki gunung itu. Entah kenapa aku semangat sekali. Karena aku punya feeling bakal mendapat moment keren di sana. Sampai-sampai subuh aku sudah prepare siap berangkat menunggu jemputan Rony dkk. Aku juga penasaran, kira-kira rombongan temen Rony siapa ya? Aku sih berharap kayak di pulau sempu dulu. Gila tuh temen-temennya.. Seruu abis,  gokil... Hehehe (^_^)... ( story of sempu is the next story. Waiting list..)
                                                         
Pesen BBM aku kirim ke Rony. Ternyata kali ini yang ikut orang awam biasa alias straight. "hemmm.. Seru gak ya ? Garing gak ya" gerutuku dalam hati. Tapi okelah gak apa-apa. Kan niatnya hiking? Tolonglah Bastian see your plan again. Dan think about “maho” . You know???...cuzz rezz..

Okey! Kembali konsen ke prepare perbekalan. Aku pikir karena ini hanya pendakian 1 hari doank, ya aku bawa seadanya aja. Karena pengalaman ke sempu aku agak lebay bawa bekalnya. Dan akhirnya 50% bekalku tersisa. Sehingga kali ini aku gak mau bawa barang yang berat-berat dan seperlunya saja yang dibawa. Spot dan rutenya pun kata roni mudah dan deket sama peradaban manusia bukan hutan belantara pulau sempu. Hahahah

Setelah selesai prepare, aku kembali BBM Rony tanya jam keberangkatannya. Dan deal jam 7 pagi berangkat ku tunggu di jalan raya tanggulangin. Hanya saja yaaaa... Setelah kejadian dilapangan, Indonesia pasti jam karet. Mulai agak jengkel udah jam 9 tapi belum sampe juga. Aku BBM lagi Rony. Katanya supirnya belum datang. Hemmm... Trus jemput temen satunya lagi... Oh my God.. Kebayang betapa BETEnya diriku. Aku kan paling gak suka nunggu. Tapi mau gimana lagi, perjalanan rombongan ya seperti ini. Pasti salah 1 pesertanya ada yang pake jam karet. Molor molor molor.

Nunggu detik demi detik, menit pun berjalan dan akhirnya tepat jam 9.30 (Total nunggu 1,5 JAM) akhirnya mobil rombongan datang juga. Dan setelah ku perhatikan itu mobil WOOWWW... FORTUNER Sport jeeehh.,, hahahha wah keren ni? (Bastian Please… jangan kamseupay)
Waktu masuk itu mobil sudah kebayang jalan yang dilalui pasti seru. Dalam otakku jalan nya pasti nanjak, bergelombang, dan gak banget. Tp dengan mobil ini pasti semua lewaaatttttt. Dilandas semua.

Aku mau masuk. Dan aku perhatikan si Rony ada di bangku tengah ama cewek. Bukan cewek sih... Bisa dibilang udah tante-tante. Mau ketawa sih karena aku perhatikan rada mirip Tri utami si komentator AFI itu. Lalu di depan, aku liat 2 cowok. Satunya supir (aku gak kenal) dan sebelahnya supir, cowok kayaknya temennya Rony.

Aku perhatikan dengan seksama postur tubuh sih keren dan mukanya juga lumayan okey. Tp gak jelas karena dia pake kaca mata black glass dan syal di lehernya. Lho kok jd bahas itu cowok?
"Woy… cepet naik. Jangan bengong" sahut Rony.

Okey fine aku naik, noproblem aku duduk di bangku paling belakang sendiri. Dan Aku pikir masih jemput salah 1 rombongan lagi. Ternyata aku adalah orang terakhir. Setelah aku introgasi kenapa telat, usut punya usut ada salah 1 temen itu tante yang batal ikut. Eh… dalam hati jengkel banget. Udah jelas-jelas clear janji mau ikut lha kok udah dijemput BATAL karena alasan yang seharusnya bisa di confirm sebelumnya. Aku liat itu muka tante juga bete. Pasti gara-gara temennya. Gila aku juga bete pasti klo jadi dia. # ngakkkkk

Ya sudahlah lupakan semua itu. Bete itu gak bole keterusan. Kan udah berangkat. So… enjoyed this way. Ambil sisi positifnya aja. Sisi positifnya adalah aku dibelakang sendiri. Didalam mobil segede itu aku bisa leluasa tidur kayak di kamar. Dan feelingku tentang perjalanan ini seakan seru ternyata benar. Aku mencoba rebahan bentar, karena capek duduk di pinggir jalan selama 1,5 jam (pake bete nunggu). Hanya saja tiba-tiba aku masih penasaran sama cowok yang didepan tadi. Aku merasa kok kenal dia ya? Aku kembali duduk dan aku perhatikan si supir. Aku perhatikan wajahnya dari balik kaca back mirror jelas terlihat wajahnya aku gak kenal. Lalu aku liat cowok samping supir, dan aku masih belum mengenali dia. Wajahnya tertutup kaca mata dan syal nya. Hemmm... Aku jadi tambah penasaran. Gak mungkin banget aku nyuruh dia lepas kaca mata dan syalnya.

"Clinggg" bunyi BBM ku. Aku lihat si Rony kirim pesen. "Supirnya lumayan loh. Mau ta kamu? Hehehehhehe"
"Hemmmm keren sih. Tapi ragu. “Sakit” juga kah dia?"balasku di BBM. Tp sebenernya menurutku gak keren. Boong dikit biar seru aja.
"Gak tau. Hahahahah" balas Rony
"Lho kok gak tau?dia bukan temenmu?" tanyaku penasaran.
"Bukan. Dia temennya mbak Ifa. Cewek sampingku ini. Temenku yang samping supir" balas dia lagi.
"Oooo... Siapa namanya?" Tanyaku tambah penasaran. Dan pas rony masih membaca pesen BBM dari aku, temennya yang didepan itu noleh kebelakang buka syal dan bertanya ke Rony
"Ron nanti sampe jam berapa di ijen?"

"Oh my God". Itu lah kalimat pertama yang aku ucapkan dalam hati ketika melihat dia. Seolah otak merefleksi ke sel bagian terdalam dan mencari memory yang pernah ada. Ya..! Ada memory tentang dia di tahun 2007. 6 TAHUN yang lalu.

"Namanya Hendrik" balas rony di bbm.
Ya. Dia hendrik. Orang yang dulu sangat aku idamkan jadi pacarku. Aku mengenalnya udah sangat lama sekali. Dan tahu dia dari friendster.com saat aku masih duduk dibangku SMA kelas 3. Namun baru ketemu secara langsung ketika aku duduk di bangku kuliah. Pendekatan (PDKT) yang sangat lama. Dia cueknya minta ampun dan dingin kalau di ajak sms (Blm ada BB dan Android). Hanya saja karena kegigihanku pengen PDKT, akhirnya aku bisa ketemu dengan dia di Ketintang dekat kampusku dan akhirnya bisa deket juga. Tapi setelah beberapa minggu dekat dengannya, aku memutuskan untuk meninggalkannya karena beberapa alasan. Gila ya? Hebat banget diriku. Aku yang PDKT, aku pula yang ninggalin. Seakan aku ini player banget. But wait! I will explain in next words.

Semua berubah dari apa yang aku bayangkan. Perjalanan ini menjadi terbalik sangat tidak menyenangkan. Karena ketika melihat dia aku seolah-olah dihakimi oleh kepergianku. Mungkin itu sangat melukai dia. Akhirnya aku membenamkan badanku tidur di belakang. Tanpa melihat ke depan apalagi melihat dia. Dan tak terasa sepanjang perjalanan Sidoarjo - Bangil aku berdoa supaya perjalanan selamat (termasuk doa supaya dia lupa aku) dan kemudian aku tertidur pulas.

---On The way ---

Beberapa jam kemudian aku merasakan ada hawa panas menerpa wajahku. Aku terbangun dan ternyata sinar matahari terlalu terik menembus kaca. Maklum duduk dibelakang. Sebenernya rada tidak nyaman. Karena getaran lebih keras bila aspal yang dilalui bergelombang. Aku bangkit dari tidurku. Aku merasa mobil ini melaju terlalu kencang. Dan ketika melihat kedepan agak mengerikan. Dalam hati terus meracu "Ini orang supir kok kenceng banget bawa mobilnya?" dan sedikit harap-harap cemas (H2C) rasa kantukku mulai menghilang. Pandangan lurus kedepan yang kulihat. Mulai mendekati pasar. Entah pasar apa namanya pokoknya daerah Probolinggo. Nah ini yang aku takutkan karena biasanya banyak angkot yang mendadak berhenti. Laju demi laju mobil yang ku tumpangi menyalip truk sebelah kiri mobil. Lalu sebelah kanan ada motor yang di salib lagi. Aku lihat kedepan ada angkot ditengah jalan yang berjalan sangat pelan. Hati udah dag dig dug. Ini sopir bakal menyalib kanan apa kiri ya? Karena posisi sebelah kiri angkot juga ada truk lagi. Bila ke kanan otomatis mengambil jalur balik dan itu juga ada truk yang mulai mendekat dari lawan arah. Dan rasa khatir ini belum selesai tiba-tiba
" AWASSSSS....massss AAAHHHHHH " seisi mobil pada teriak karena angkot tadi tanpa ngasi lampu sein, tiba-tiba belok kanan. GILAAA. Reflek supir mobilku malah menginjak gas sekencang-kencangnya dan ambil kanan menyalib angkot dan setelah itu banting kiri menghindari truk didepan. Gilaaaaaaa!!! Hampir saja itu angkot tertabrak. Dan tertabrak truk juga.

Alhamdulillah...selamat. Haduwww... Tapi jantung masi tetep deg-degan.. Ini sopir kayaknya pembalap nya film Fast n Furious aja.
"Mas pelan-pelan aja. Kita gak buru-buru kok. Jantung mau copot mas liat kejadian tadi. Gila tuh angkot. Tapi mas hebat juga. Gak salah saya milih supir" Sahut mbak Ifa yang punya mobil.
Aku jadi curiga ini supir kok professional banget ya? Karena kepo jadi pengen tahu.
"Mas kok hebat banget. Belajar dari mana dulu?" tanyaku dari belakang.
"Ow... Biasa aja mas. Emang kerjaan saya kayak gini. Saya kerja nya driver pabrik. Jadi kayak tadi udah biasa" jawabnya agak bangga. Tapi dari balik cermin depan aku liat raut wajahnya tetep aja rada pucat. Hahahahha… rezz…
"Wah pantes hebat. Udah biasa si" sahut Hendrik. Wah sahutanya bikin aku salah tingkah lagi. Karena dari pertama perjalanan aku naik mobil emang belum ngobrol sama sekali. Tapi ya mau gimana lagi. Kalau aku pura-pura SKSD juga gak banget. Aku yakin dari awal juga dia kayaknya gak pengen ngobrol. Tapi ya sudahlah gak usah mikirin dia. Aku kembali tidur. Dan sambil mendengar obrolan mereka. Hampir mata tertidur tiba-tiba mobil berhenti. Aku penasaran kenapa berhenti. Ternyata ada pom bensin dan setelah aku lihat pom nya keren juga. Ada cafe-cafe, minimarket dan orang Jepang termasuk bule. Lho kok gini? Dimana ini? Kok ada orang import?

Akhirnya aku turun dari mobil. Aku lihat salah 1 plakat . hemm.. Ini pom bensin PAITON. Pantesan keren banget. Ada penginapannya juga. Mulai deh imajinasi nakal berjalan. Kayak ada tombol ON yang menekan.
Di toilet ada orang jepang lagi berdiri entah nunggu siapa. Kalau antri toilet gak mungkin. Karena masih ada 20 toilet yang kosong. Dia memakai seragam layaknya orang tambang. Dalam hati " sexi juga. Jeroannya gimana ya ? Kira-kira kalau aku masuk toilet dia buntuti aku gak ya?" halooo Bastiannnn... Stop your bad imagine. Hahahah gak apa lah. Sesekali kan boleh. Toh hanya imagine. Gak jadi nyata. Kadang imagine tinggi juga bole sebagai pelampiasan nafsu agar tak jadi nyata. Hehehee #modus.

Setelah masuk toilet aku kembali ke mobil. Tapi ternyata mobilnya terkunci. Aku cari temen-temen kok gak ada ya? Toleh kanan toleh kiri hanya orang asing. Dan hemmm... Ada hendrik yang lagi duduk sendiri. Ternyata dari tadi dia memperhatikan aku dari jauh.
"Dikunci Bas. Sopirnya lagi makan di cafe samping timur" sapa hendrik tiba-tiba dari jauh setelah aku melihatnya tadi. Karena gak ada pilihan lain akhirnya aku mendekatinya dan duduk 1 meja dengan dia. “Oh my God. Dia masih ingat aku… “#ngakkkk
"Hai Hen. Gimana kabar kamu? Baik?" tanyaku basa basi.
"Aku baik-baik aja. Kamu? Jawabnya simple.
"Aku juga baik-baik aja" aku speachless. Aku gak tau harus membuka obrolan apa lagi.
"Kamu kemana aja selama ini? Tiba-tiba menghilang." Tiba-tiba Hendrik membuka pertanyaan. Pertanyaan yang seakan sangat menghakimi. Mempunyai banyak arti dan makna. Bagi sebagian orang mungkin biasa aja. Tapi buatku itu seolah pertanyaan yang harus aku jawab dimasa lalu.
"Aku sibuk kerja aja. Jadi ya jarang keluar." suaraku rada serak jawabnya.
"Kamu sekarang berubah ya? Dulu kamu itu kurus banget. Terakhir yang ku ingat si gitu" tanya dia lagi
"Ohya?kamu juga banyak perubahan. Sekarang kamu tambah sexi…hehehe" mulai ni salah tingkah kebangetan. "Ohya.. Gimana? Kamu udah merid ya?" tanyaku lagi.
"O.. Aku udah punya anak 2." jawabnya simple
"Wow... " itu adalah kata-surprise ke dua. Tok cer juga. Tapi emang bener sih permainannya dulu waktu masih ama dia bikin ketagihan. For me size is no problem. Most important is the game. Hahahahha. Saru jadinya.. #ups.. keceplosan…
"Wah…hebat juga kamu mas. Padahal masih nikah 4 tahun."
"Iya. Makasi. Lalu kapan kamu merid?" tanya Hendrik
"Aku masih belum ada planing mas soal itu. Umurku masih 24 tahun dan aku bole merid sesudah umur 25. Jadi aku enjoy aja. Dan aku sekarang konsen cari BF aja. Karena aku mau konsentrasi ke dia klo misal udah punya." jawabku rada lirih. Sambil melihat dia.

Aku jadi teringat semua memory bersama dia, tentang perlakuan lembutnya dan kasih sayang yang dia berikan padaku sangat membekas di otakku. Jujur aku rada menyesal kenapa dulu aku ninggalin dia. Sebenarnya aku ingin menjelaskan semua padanya kenapa aku tiba-tiba menghilang. Dan itu bukan karena orang ketiga. Sama sekali tidak. Karena Hendrik adalah type pacar yang sangat aku idamkan. Justru karena sangat mencintai dia aku harus meninggalkannya.
"Bas.. Dulu kenapa kamu tiba-tiba menghilang?" tanya hendrik tiba-tiba. Aku tak menyangka dia menanyakan itu.
"Maaf mas. Aku dulu mendadak ninggalin mas. Tapi sebelum aku ninggalin mas, aku udah pamit kan mas lewat sms? klo aku pengen konsen kuliah dan menjalani hidup normal. Tapi mas gak balas sms ku"
Bodoh kau Bastian jelas dia gak akan balas kalau di sms kayak gitu. Seolah-olah kamu mainin dia.
"Aku bener-bener minta maaf mas" sahutku lagi.
"Gak apa-apa Bas. Itu udah masa lalu. Tapi asal kamu tau bas. Dulu sebenernya aku pengen banget kamu jadi pacarku. Aku mau nembak kamu. Tapi kamu tiba-tiba sms kayak gitu. Jadi ya... Mau gimana lagi. Dan aku berfikir kalau kamu udah punya pacar dan hanya mau senang-senang aja sama aku"
Kalimat yang dia ucapkan sangat membuat aku menyesal. Karena dia adalah orang yang aku cintai dan belum pernah orang yang aku cintai mau mengatakan itu. Tiba-tiba rony datang dan menyapa.
"Hey bas.. Gimana tidurnya?nyenyak banget ya?sampe sepanjang jalan molor mulu"
"Iya mas. Kan mau pendakian. Jadi aku mau hemat tenaga buat nanti."
"Gak gitu juga kale.. Hahahha " Rony tertawa ngeledek. "Eh bye the way kamu bawa bekal apa? Jangan banyak-banyak kayak di pulau Sempu kemarin. Ntar gak kemakan loh. Mending kamu bawa coklat aja. Kecil gak berlemak tapi gak bikin cepet laper"
"Oh iya. Aku tadi bawa minum ama roti aja. Klo gitu aku beli dulu ya?" Sahutku sambil siap-siap.

Aku langsung beranjak dari tempat duduk dan kutinggalkan mereka ngobrol. Dalam langkah ke minimarket aku terus memaki-maki diriku sendian." Bodoh kau bastian, bodoh, bodoh, bodoh bodoh" kepalaku terus terngiang kata Hendrik tadi kalau dia mau nembak aku dan aku malah ninggalin dia, oh my god, why i am stupid?..
"Selamat datang, selamat belanja" Sapa petugas toko.

Tapi aku tetep diam kosong karena masih memikirkannya dan terus terngiang. aku punya alasan kuat kenapa aku ninggalin dia. Aku berbalik dan melihat dia dari jauh dibalik kaca minimarket. Ingin sekali aku katakan kalau sebenernya aku….  

(To Be Continue in Part II) Click here for Read part II

Comments

  1. Ini blog br kah? Koq br 1 postingan nya

    ReplyDelete
  2. Sebenarnya blog ini sudah lama sejak 3 tahun lalu. Cuma postingan saya sebelumnya pribadi dari diary saya (Private Blog). sekarang masih proses editing karena isi sebelumnya terlalu pribadi untuk di share. Sabar dulu ya... Thanks 4 reading my blog

    ReplyDelete
  3. Gus waw ga nyangka lho disela kesibukan masih sempat nulis, btw bagus lho tulisan kamu! Bener bener ga nyangka!!

    ReplyDelete
  4. For Agus : Iya makasih. Saya nulis memang hoby. Hanya saja jarang saya posting krn semua kisah dari Buku Diary Saya. Next story di tunggu saja. semoga tulisan saya bisa bermanfaat dan bisa di ambil sisi positif dan pesan yang tersirat didalamnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Most Popular

Pengalaman Pertama Test VCT (HIV/AIDS)

Ketika Sumpah Demi Tuhan Sudah Tak Berarti

Tulang Punggung Keluarga . Inikah Rasanya?

Pengalaman Memperpanjang Masa Berlaku SIM C

Selalu Ada Kertas Putih (Part III)