Perang Bharatayuda di Hatiku

2 Oktober 2014

Hari ini adalah hari minggu yang panas. Sumpah bener-bener panas. Dikamar aku basah oleh keringat. Sengaja emang gak pakai kipas angin karena aku type orang yang gampang sekali masuk angin. Mending kepanasan daripada harus merasakan kepala pusing, mual dan sebagainya.

Badanku pegel banget. Karena semalam aku touring ke Surabaya dan sebelumnya lelah juga di sore hari harus belanja dadakan belikan ponakan tablet di Hitech Mall. Kau tau gak hari ini aku bangun jam 2 siang? Dan bangun rasanya malas banget. Cuaca juga tau sendiri super panas dan gak mungkin aku main di luar. So.... hal yang aku bisa lakukan adalah chating BBM. Hehehe. Kalau aku tidur BBq selalu aku matikan. Karena selain biar aman radiasi, biar hemat quota juga. xixixixi... percuma donk quota terbuang gak di pakai. And you know what? Pas aku hidupin BB, notifikasi datang menyerbu kembali.

BTW kok aku jadi cerita gak penting gini ya? To the point aja deh. Intinya selesai bangun tidur aku chating sama temenku yang aku panggil "Endel" . hahaha iya... aku panggil dia kayak gitu karena aku sebel dia memanggil aku "genit". Rasanya itu "sakitnya tuh disini!' Hahahaha lebay deh gue. Aku sih gak masalah dipanggil apapun. Mungkin karena dia melihat aku type cowok penggoda kali ya?

Ups.. tuh kan jadi cerita gak penting lagi... Maklum aku masih ababil dalam menulis diary/cerita. Gak kayak dulu nulis di buku diary beneran yang dikertas yang ada gemboknya. Entah kenapa kalau aku nulis di buku sesungguhnya ceritaku bisa mengharu biru. Gak asal ketik kayak gini. Mungkin "back to nature” itu penting juga.

Oh ya hari ini aku hanya mau bilang tentang cerita chatingan ku sama si endel itu. Entah kenapa aku kayaknya harus berterima kasih ke dia. Awalnya dia koment status BBM ku yang aku tulis "Sayang lagi ngapain? #ngomong sama tembok".

Nah dari status itu dia bilang kalau aku harus tetep senang karena tembok masih sayang sama aku. Ha? Sayang? pala loe peyang?Somplak tuh anak. Iya tembok itu saying aku karena dia menutupi kegalauanku di pojok kamar sehingga orang-orang gak tahu kalau aku galau. Yang selalu senyum namun dalam hati selalu menangis. Well itu hal yang sering aku lakukan. I dont know why but i do it. Dia tanya kenapa aku harus galau? Toh di FB fans ku banyak. Banyak yang suka. Aku akui itu memang benar. Hanya saja entah mengapa aku tidak ada ketertarikan. Justru biasanya orang yang aku suka malah tidak menyukaiku. Ohh.. it’s suck. Menyebalkan sekali. Lagi-lagi "Sakitnya tuh disini".

Membaca statement ku tadi dia menyarankan bahwa aku harus mengganti gayaku yang sekarang.  karena gayaku yang sekarang (mulai dari gaya foto, penambilan, dan status) harus aku rubah karena gayaku yang sekarang justru memancing mereka yang notabene aku tidak suka. Dalam hati kok kesannya aku sombong banget ya? Tapi ya masalah hati tidak bisa dipaksakan donk. Kenyataannya aku memang tidak suka. Aku paksain juga akhirnya malah terjadi tragedi patah hati dimana aku yang udah gak kuat menahan rasa tidak suka yang aku paksa suka. Nah itu kenyataannya. Sehingga aku sekarang terkesan lebih cuek. Bodo amat mereka ngatain aku sombong. Daripada aku pura-pura ramah dan mereka suka yang pada akhirnya patah hati? Apa itu tidak jadi lebih menyakitkan? Seharusnya mereka berterima kasih aku cuekin. Karena untuk sekarang ini seperti bermain api jika berani mencintaiku.

Nah saat aku melihat kata-kata "Harus bisa merubah gaya agar orang yang aku suka bisa suka aku". Aku jadi balik bertanya sama si Endel. Bukannya itu akan membuat aku tidak menjadi diri sendiri? Karena bila melihat pengalaman pacaran sama si polisi si arya aku sama sekali gak bisa bahagia. Bagaimana pun juga menjadi diri sendiri itu lebih nyaman.

Membaca statement ku itu lalu si Endel menyarankan aku agar aku berdoa dan berhenti untuk berpetualan cinta. Memang sih aku sudah bercerita mengenai pengalaman cintaku dulu. Sehingga dia menyarankan aku untuk menghentikan petualanganku. Dia bercerita bahwa sekarang dia sudah mengakhiri cerita cinta seperti ini. Oleh karena itu waktu dia di Singapore beberapa bulan lalu, dia membeli smartphone samsul disana dan dia tidak login BBM dengan email yang sebelumnya dia daftarkan. Dia mendaftar dengan email baru sehingga kontak temannya tidak ada. Jadi terjawab sudah kenapa dia waktu itu bertanya pin BBMku. Karena aku yakin dia pasti tau bahwa meski ganti smartphone apapun itu jika email nya sama di BBM pasti akan balik lagi.

Okey fix berarti dia memang ingin hidup baru yang lebih baik. Dia juga ingin konsen sama thesis nya. Dan dikontak BBMya anak yang "sakit" hanya tiga orang. Yaitu aku, mantannya yang merid itu (aku curiga dia belum move on), dan temannya yang satu entah siapa namanya aku lupa. Aku bertanya pada dia. "Kok kamu masih mau berteman sama aku Ndel?" dan dia menjawab "Karena aku yakin kamu itu orang baik dan aku percaya itu".

Ohhhh... so sweet. dia bilang aku baik. Aku jadi terharu. Hemmm. Dari sini aku jadi terketuk hatiku. Akankah aku bisa berubah seperti dia? Jujur aku sendiri sudah jenuh dengan kehidupan seperti ini. Aku capek banget. Tapi bagaimana jika aku tergoda? Manusia kan juga ada kebutuhan "SEX" yang harus dan tidak bisa dihindari. Lalu bagaimana aku mengatasinya??

Si Endel menjawab bahwa hal yang harus aku lakukan itu adalah dengan menghapus semua konten porno di smartphoneku. Ohhh Please! Konten pornoku banyak banget baik di tab dan smarphoneku. Semua berkualitas High Definition (HD). Dan itu lokal bukan bule. Apalagi foto teman-temanku yang keren-keren yang mereka kasih. Dan yang sudah aku foto sendiri tentunya. Xixixi. Aku kan sudah mulai suka fotografi. Profesinya mereka juga keren-keren mulai dari para army entah itu polisi, Tni, eksmud, model, pilot, pramugara dkk. Bahkan penumpang-penumpang keren yang gantengnya kebangetan yang aku photo candid dan banyak deh pokonya.

Entah kenapa aku suka sekali sama foto-foto indah. Bagiku lekuk tubuh mereka artistik. Sehingga memory segede apapun pasti penuh di hapeku. Apa aku kelainan ya? Tapi aku gak nafsu sama mereka. Aku hanya suka koleksi. Tapi kadang terpancing juga sih mupeng. Namun aku akhirnya berkhayal main sama cewek. Dan sekarang aku haarus mengapus foto indah mereka?? Oh noooooo rasanya itu sukar aku lakukan. tapi mau gimana lagi? Aku harus bisa berubah jika ingin sukses.

Endel menyarankan agar aku lebih suka olah raga. Lalu bagaimana tentang kebutuhan itu tadi? Pasti kan mupeng donk. Endel ngasih tau kalau itu pasti terpenuhi dengan sendirinya dengan mimpi basah. Oh come on .. mana enak? Mungkin itu terjadi karena kamu benar-benar udah di atas puncaknya.  Mangkanya terjadi. "Tapi itu emang lebih enak loh" kata Endel bersih keras.

Sekarang aku jadi berpikir. Apa aku bisa melakukan itu? Mungkin si Endel bisa. Karena temannya kan ya gitu-gitu aja. Menurutku sih. Sedangkan aku? Sekeliling ku di penuhi orang-orang keren. Kontak BBM ku? Oh mereka semua itu keren. Fotonya seksi-seksi. Kalau delcon? Nanti mereka ngatain aku sombong lagi..? Aku kan juga kadang bertemu mereka klo nongkrong bahkan di bandara.

Ini adalah pilihan yang sangat sulit buatku. Namun sepertinya aku memang harus memutuskan. Aku banyak mempertimbangkan keadaanku yang sekarang. Jika aku rasakan penuh dihati, memang aku udah jenuh. aku akui itu. Aku sudah mulai tidak percaya dengan kata-kata manis orang yang merayuku. Benar-benar sudah tidak ada yang bisa aku percaya. Aku juga jadi malas olah raga karena film yang aku koleksi. Kebiasaan ini yang menurutku menurunkan produktifitasku. Aku jadi benar-benar malas. Jadi keputusanku adalah memang harus menghilangkan semua kebiasaan buruk. Dan itu aku harus mulai dengan mengapus semua video dan semua koleksi foto indahku (dalam otak tetep bilang "tidaaakkkkk") tapi dalam hati harus aku bilang "yaaaaaa".

Ini seperti perang “Bharatayuda” dalam hatiku. Aku harus bisa. Semoga setelah ini aku bisa berubah dan bisa lebih produktif. Aku juga ingin aktif menulis blog ku ini. Karena beberapa pengalamanku mungkin bisa menginspirasi yang baca. “Hellooowww… Inspirasi apa? Emang kamu anggota Lakar pelangi, Bas? Wkwkwkwkw..” Mohon doanya saja deh…


BTw thanks to Endel. You my Best Fren n inspired me. 

Comments

Post a Comment

Most Popular

Pengalaman Pertama Test VCT (HIV/AIDS)

Ketika Sumpah Demi Tuhan Sudah Tak Berarti

Tulang Punggung Keluarga . Inikah Rasanya?

Pengalaman Memperpanjang Masa Berlaku SIM C

Selalu Ada Kertas Putih (Part III)