22 Desember Itu Hari Ibu, Katanya!
22 Desember 2015
Mother’s Day…. Ya… Hari ini orang
bilang adalah hari ibu.
Aku hari ini bangun siang karena
badanku terasa sangat lelah. Pergantian musim hujan membuat badan ku kurang
fit. Dan saat aku terbangun biasanya aku
langsung liat jam dan beberapa notofikasi BBM di hape. Tak sengaja lihat recent
update BBM yang penuh dengan status “selamat hari IBU”. Bahkan ada yang pajang
foto ibu-ibu mereka selfie bareng dan pasang poto “meme” yang begitu menyentuh.
Jujur aku sama sekali tidak
ingat, tidak hafal yang namanya tanggal 22 Desember itu hari ibu. But wait… Don’t
judge me first….
Entah kapan sejarah tanggal 22
Desember itu hari Ibu bisa terjadi. Tak perlu lah aku googling “Sejarah Hari
Ibu” di kotak pencari google. Karena apa? Buat ku hari ibu adalah setiap hari,
setiap jam, setiap menit dan setiap detik.
WHY? I’m Very Love My Mother sooo
Much….. (Entah kalian baca aku berlebihan atau apa). But ya… Tak ada kata yang
bisa menggambarkan betapa cintanya aku sama ibuku. Aku akan berusaha sekuat
tenaga bahkan nyawa taruhannya.
Sungguh tragis ketika seseorang
memamerkan foto ibunya dan mengucapkan selamat hari ibu jika pada kenyataannya
dia sebenarnya malah cuek sama ibunya. Atau bahkan hanya ingat saat tanggal 22
Desember? Naudzubillah…
Demi suatu perayaan biar gak
dibilang “kudet” alias kurang update seseorang kadang lupa akan arti dari
sebuah cinta kepada ibunya sendiri. Tak pantas seseorang mengucap hari ibu jika
sehari-hari dia masih berkata kasar, sering membantah atau bahkan memperlakukan
ibunya dengan tidak baik. Banyak sekali dari yang aku lihat di lingkungan
sekitar, keluarga teman yang masih kurang layak dalam memperlakukan ibunya.
Pernah aku mendengar ceramah dan
mungkin itu yang benar-benar menusuk hatiku sampai saat ini. Dari kisah yang
diriwayatkan oleh Abu Bakar Al-Bazzar, ada seorang sahabat yang sedang tawaf
dan sedang menggendong ibunya, lalu dia berkata “Ya Rasulullah apakah saya
sudah menunaikan haknya?”. “ Tidak sama sekali, satu tetes darah waktu
melahirkanmu pun belum terbayar.” Kata Nabi SAW.
Bayangkan.. 1 tetes darah saja
tidak akan bisa kamu membalas jasa ibu saat melahirkan meski kamu sudah berbuat
baik sebanyak apapun itu. Sungguh luar biasa perjuangan dan cinta kasih ibu.
Namun kenyataannya 1 ibu bisa menyayangi 10 anaknya. Tapi 10 anaknya belum
tentu bisa menyayangi 1 ibunya. Subhanallah… Sungguh besar jasa Ibu dan tidak
mungkin hanya dirayakan hanya 1 hari.
Budaya jaman sekarang di hari Ibu
biasanya orang akan menggantikan tugas ibunya hanya sehari. Sehari? Oh come on….
Ini miris sekali setelah itu ibu kembali dilupakan? Tidak bermaksud skeptis di
tanggal 22 Desember hari ibunya. Namun jika tanggal ini bisa memacu seseorang untuk
INGAT SETERUSNYA (bukan Sehari!) dengan ibunya aku setuju. Tidak salah kaprah
seperti update-update foto saja dan setelah lewat tanggal 22 Desember lupa lagi
untuk membahagiakan ibunya (seterusnya).
Oh jaman memang sudah mulai
berubah. Orang jaman sekarang lebih mementingkan dunia maya demi daripada
kenyataannya. Sebelumnya juga aku minta maaf jika ada tulisanku yang
menyinggung perasaan. Hanya sharing aja semoga kita semua sadar. Sadar sesadar sadarnya
untuk lebih mencintai Ibu secara real dan membahagiakannya.
Comments
Post a Comment