Pengalaman Pertama Test VCT (HIV/AIDS)
Sabtu, 11 April 2015
Entahlah… aku juga bingung apa yang aku
pikirkan. Tiba-tiba ada rasa takut yang begitu besar dalam diriku. Ketakutan
ini adalah tentang HIV. Ketakutan ini mendadak muncul ketika ada beberapa temen
yang menggosipkan salah satu artis papan atas berinisial “O” yang meninggal
karena HIV/AIDS. Kalau melihat berita di TV sih dia meninggal karena penyakit
meningitis. Tapi teman-temanku bahkan pacarku sendiri bilang kalau itu karena
HIV. Ya entahlah siapa yang tahu. Hanya Allah dan keluarganya yang tahu. Aku
sih bodoh amat dengan berita-berita itu. Yang penting adalah bagaimana dengan
kondisiku sekarang. Apakah aku kena HIV? Astaghfirullah amit-amit ya Allah
jangan sampai aku kena itu.
Selama 2 minggu aku dirundung sama
ketakutan penyakit itu. Bukan tanpa alasan. Alasannya adalah karena aku baru
ingat bahwa ada salah satu mantanku dulu saat aku masih berstatus mahasiswa
(2009), yang inisianya “E” meninggal dunia. Katanya sih meninggal karena
penyakit hati (penyakit hati beneran bukan galau). Cuma ya lagi-lagi mulut “binan”
itu selalu suka nggosip kalau dia sakit karena HIV juga.
Aku akui memang saat aku pacaran sama
dia memang gak lama jadiannya, pernah “main” 2X aja. Dan itu gak pake pengaman.
Sebagai “Top” nya, aku sekarang jadi ketakutan. Takut tertular. Ngeri banget.
Aku menyesal. Karena saat aku
benar-benar serius menjalani hubungan bersama pacarku, aku malah ketakutan akan
masa laluku. Aku benar-benar tidak tenang dengan status kesehatanku. Dalam
hati, dalam pikiran, aku menangis. Air mata ini mengalir deras setiap aku
selesai sholat. Aku berdoa semoga aku baik-baik saja.
Ditambah setelah aku membaca berbagai
artikel di internet tentang ciri-cira orang kena HIV itu adalah dengan
menurunnya daya tahan tubuh. Aku type orang yang mudah sekali sakit. Sakit
langgananku adalah demam dan perut. Capek sedikit langsung badan panas. Aku
terus berpikir apakah ini sebab karena HIV. Namun setelah dipikir-pikir flash
back aku memang sejak kecil mudah sakit. Fisikku lemah. Aku sering dimarahi
karena jarang banget olah raga. Ini fakta. Aku malas sekali olah raga. Sehingga
aku berpositif thingking mungkin aku sering demam karena memang jarang olah
raga. Tapi hati tidak bisa dibohongi. HIV terus membayangi dalam pikiranku.
Kebetulan juga ide untuk tes ini karena
pacarku yang ngajak. Sebenernya aku dulu pernah pengen tes juga. Tapi aku
selalu dilarang sama mantanku yang udah merid itu, Mario. Katanya “Mending kamu
gak tahu status HIV mu daripada kamu nanti tahu hasilnya malah akan berpengaruh
ke psikologismu. Sehingga kamu jadi pesimis bahkan bunuh diri. Mati ya udah
langsung mati aja. Daripada hidup penuh dengan ketakutan karena bayang-bayang
kematian”
Pada saat itu aku nurut apa kata dia.
Sehingga aku urungkan untuk tes. Namun sekarang aku sadar bahwa itu SALAH. Jika
memang aku positif maka setidaknya aku akan mempersiapkan semua tanggungan
hidupku. Terutama kebahagiaan orang tuaku. Dengan lebih patuh lagi dan membuat
moment yang indah bersama mereka. Serta bisa berguna untuk orang sekitarku dan
orang-orang yang aku cintai. Oleh karena itu aku sekarang mantap dan berani
untuk test.
Namun semangat ini kadang naik turun.
Sering galau sendiri karena ketakutan sampai aku bilang ke pacarku dengan nada
manja “Aku gak mau matiiiiiiiii……!” namun dia sering memberi support ke aku.
Bahkan kata-katanya bikin aku sangat terharu dan hampir meneteskan air mata
“Jika memang hasilnya tidak seperti apa yang kita inginkan, aku akan tetap jadi
pacarmu. Mungkin untuk sex sudah tidak, tapi bukankah hubungan kasih sayang
tidak hanya untuk sex? Kita akan buat hubungan ini lebih berarti dan kamu akan
jadi orang terakhir sebagai pacarku. Aku akan berhenti mencari dan kembali ke
jalan yang seharusnya dijalani”
Dia begitu tenang dan bersikap dewasa.
Padahal dia lebih muda 2 tahun dariku. Memang umur itu hanya angka. Tidak
menjamin umur lebih tua itu dewasa. Tergantung kepribadian dan pengalaman
masing-masing pribadi.
Tidak dipungkiri diapun sebenarnya
takut dengan test ini. Aku bisa melihat dari sorot matanya. Oleh karena itu dia
sadar dan balik bertanya padaku "Andaikan justru aku yang positif, apakah
kamu akan melakukan hal yang sama?”
Tanpa ragu aku pun
mantap menjawab “Iya”. Ku genggam tangannya dan aku kaitkan jari kelingkingku
ke kelingking dia. “Aku serius dengan hubungan kita. Komitment kita. Apapun
yang terjadi, kita hadapi bersama. Aku janji!” dia pun menyahut “aku juga
janji” . kami berpelukan dan mata kami berkaca-kaca terharu.
Akhirnya aku mencari
informasi tempat test HIV dari temanku yang sudah test. Kata dia lembaga yang
konsen ke HIV ada di puskesmas daerah perak Surabaya. Tapi menurutku itu jauh
sekali. Karena aku tinggalnya di Sidoarjo. Lalu pacarku menyarankan ke
laboratorium saja. Dia punya pengalaman mengantar mantannya tes HIV juga disitu.
Tapi harus ke dokter dulu untuk mendapat surat rekomendasi test. Ada juga lab gak
pakai ribet kayak gitu. Hanya saja test di lab itu biayanya buat sebagian orang
tidak murah. Rata-rata 300 ribuan bahkan 500 ribuan jika tes di lab terkenal.
Tapi ini bukan masalah gengsi-gengsian
atau apalah-apalah (Ala I’is dahlia). Melainkan ini semua demi mengetahui
status HIV kita. Mungkin benar test di lab itu “katanya’ lebih teliti. Namun
bukan berarti test di lembaga tempat gratis seperti puskesmas itu jelek/tidak
terpercaya. Saya yakin bahwa untuk test seperti itu pasti sudah sesuai standart
international. Apalagi tempat itu sudah ditunjuk sebagai lembaga kesehatan yang
konsen di bidang HIV. Malah menurut saya pribadi test ditempat yang memang
konsen di HIV itu lebih bagus. Karena selain gratis juga ada “Konselor” nya.
Konselor adalah orang yang benar-benar mengerti seperti apa itu HIV dan
bagaimana cara kita agar bisa tetap bersemangat dalam kondisi HIV positif. Dia
akan terus memantau kesehatan kita dan akan diberi obat gratis (ARV). Mungkin
itu kelebihan yang tidak ada saat test di lab yang tidak ada kerjasama sama
lembaga HIV.
Saya yakin ini adalah jalan dari Allah.
Entah apa yang terjadi tiba-tiba mantan pacarnya pacarku tiba-tiba SMS. Dia
tanya kabar pacarku dan memberi tahu bahwa dia sudah mengajak siswa SMA 3 orang
test di puskesmas Sidoarjo. Hasilnya mengerikan! 2 dari 3 siswa tersebut yang
positif HIV 2 orang. Pacarku speechless membaca SMS dari mantannya tersebut.
Selain kaget karena peristiwa itu dia juga terheran-heran kok momentnya
benar-benar pas? Kami pun hanya bisa bilang “Allah sudah memberi jalan”.
Selanjutnya aku langsung
buka website puskesmas Sidoarjo. Disitu aku lihat memang bahwa puskesmas
Sidoarjo memang salah satu lembaga kesehatan yang punya kerja sama dengan
lembaga HIV. Aku coba pelajari gimana cara daftarnya. Aku lihat di flowchart
untuk ke Poli VCT untuk test HIV itu tanpa perlu daftar ke loket. Aku jadi
terheran? Kenapa? Mungkin lembaga HIV benar-benar menjamin privasi pasiennya. Menurutku
itu keren. Karena aku gak perlu antri. Mari kita buktikan besok saat
benar-benar test disana.
Tepat jam 7 aku berangkat dari rumah
menuju rumah pacarku. Sengaja berangkat pagi karena kalau hari sabtu puskesmas
biasanya tutup jam 10. Ditambah sapa tau disana antri banget. Sebelum berangkat
tidak lupa aku solat dhuha terlebih dahulu. Selain untuk menenangkan diri aku
juga berdoa supaya mendapat hasil yang aku harapkan yaitu ‘negatif”.
Perjalanan ke rumah pacarku hanya
sebentar. Kurang lebih 15 menit. Kebetulan rumah kami dekat. Hanya dipisah 1
kecamatan saja. Setelah sampai rumahnya dia langsung keluar. Maklum knalpot
moge ku emang kenceng banget. Katanya dia sudah bisa denger dari depan gang.
Aku hanya tersenyum ketika dia bilang itu. Aku tersenyum dan bilang “ kamu
siap?” “siap” sahutnya sambil tersenyum manis. Langsung kami meluncur ke
puskesmas Sidoarjo.
Tepat jam 8 kami sudah sampai
puskesmas. Setelah parkir motor, kamipun masuk menuju loket. Aku gak bermaksud
daftar Cuma iseng saja mau cari informasi karena kami benar-benar tidak tahu
dimana letak Poli VCT berada.
“Maaf bu, saya mau tanya, kalau mau tes
VCT harus daftar dulu apa langsung?” tanyaku langsung ke petugas loket
pendaftaran puskesmas.
“Oh.. langsung mas gak pakai daftar.”
Jawab petugas loketnya.
“Lalu tes nya dimana ya, Bu?” tanyaku
lagi.
“Emm.. kalo tes mas coba tanya saja ke
laborat (maksudnya laboratorium puskesmas). Mungkin disana lebih tau mas” jawab
petugas tersebut. Dalam hati berkata “wah mulai nih.. kayaknya bakal susah
kalau gini”
Kebetulan laborat posisinya ada di
sebelah kiri loket. Akupun tanpa ragu masuk laborat dan bertanya “permisi bu,
kalau mau test VCT apakah disini?” Ibu petugas disitu melihat temannya dan
ngobrol pelan sama ibu petugas sampingnya.
“Itu mas cari pak “X” (lupa namanya) nanti
tanya ke dia ya kalo mau test” jawab petugas laboratnya.
Aku mulai agak sedikit kesal karena sepertinya
mulai berasa di pimpong. Dengan sedikit tenang aku bertanya lagi ke petugas
laboratnya “ Pak “X” nya dimana ya bu kalau boleh saya tahu?”
Ibu-ibu itu lalu kebingungan dan
bertanya temannya “Mbak kemana ya pak “X” tadi?”
“Itu mas coba ke poli sebelah selatan
sana, mungkin orangnya disana” jawab ibu petugas satunya.
Okey fix dengan suasana hati sudah
mulai panas aku tutup pintu laborat dan bilang terima kasih terlebih dahulu.
Pacarku mungkin tahu mukaku udah bête dan dia malah senyum dan berbisik ke
telingaku “Ingat ya! Gratis.. Butuh perjuangan. Kalo ke lab luar kan pasti
dapat senyuman Hehehe”
Ruang Test VCT |
“Iya tahu. Udah sekarang bantu aku cari
pak “X”.” sahutku ketus. Kemudian aku menuju sebelah selatan (kiri laborat)
nyari pak “X”. Kebetulan saat mau masuk ruangan sebelah selatan tadi ada bapak petugas
yang keluar ruangan. Segera aku bertanya pak “X” ada dimana. Dia bilang gak
tahu juga. Aku disarankan pergi ke ruang kantor sebelah utara.
Hemmm rasanya udah mulai pengen makan
orang saja. Tanpa banyak omong aku pun ke sisi utara gedung puskesmas. Hati ini
adem ketika saat udah disebelah utara puskesmas aku melihat ruangan yang
bertuliskan “POLI PKPR, IMS/VCT, SANITASI & KES. REPRODUKSI”. Nah ini dia
yang aku cari. Aku langsung masuk dan ternyata “helloooww anybody home” dalam
hati aku katakan itu. Tidak ada mahluk manusia disitu. Ruangannya kosong. Aku jadi
bingung harus gimana lagi. Aku kemudian keluar ruangan VCT dan mencoba bertanya
ke petugas lainya. Namun tidak aku temui petugas yang lewat. Kemudian aku duduk
didepan kantor administrasi puskesmas sebelah ruang VCT. Tidak lama, ada siswa/i SMA datang sekitar 20 anak kalo
gak salah. Masuk ke kantor administrasi. Aku iseng tanya ternyata mereka mau
tes kesehatan untuk mengikuti lomba PON. Aku jadi berpikir. Untuk ngikutin
lomba gitu ternyata harus ikut tes kesehatan sendiri. Namun itu juga bisa bekal
buat mereka untuk masuk universitas jalur prestasi. Keren juga tuh.
Kembali ke cerita ku biar bisa tes VCT,
ini aku udah lama mondar mandir depan ruangan VCT. Karena capek aku duduk lagi
sama pacarku disebelah. Dia mulai pesimis dan menyarankan agar tes di
laboratorium luar saja. Tapi aku diam saja. Dia mungkin mengerti dan akhirnya
bilang “ya udah kita tunggu saja sampai petugasnya datang”.
Karena udah mulai gak sabar aku
akhirnya bilang “kalau nunggu kayak gini sampai lebaran monyet juga gak bakalan
datang-datang orangnya"
Aku langsung bangkit dari tempat
dudukku dan langsung masuk ke ruang VCT lagi. Tetap tidak ada. Kemudian aku
masuk ke poli anak sebelah poli VCT. Disitu ramai orang dan beberapa petugas
ibu-ibu dan ada mbak-mbak berseragam batik.
“Permisi.. maaf mbak mau tanya, Pak “X”
dimana ya? Saya mau test VCT kok gak ada orang didalam?”tanyaku dengan sopan.
“Lho gak ada yang mas, sebentar ya?”
kata mbak-mbak petugas yang kemudian memeriksa ruangan poli VCT dan kemudian
keluar lagi menghampiri aku. “Sebentar ya mas saya carikan Mbak “Y” dulu. Tadi
orangnya ada didalam. Mungkin keluar ke kantor sebelah. Mas tunggu disini dulu
ya saya carikan mbaknya”
Hatiku sedikit lega karena mbaknya tadi
ternyata baik. Ditambah dia mau mencarikan petugas yang aku cari. Hanya saja
aku sedikit bingung karena tadi yang aku cari Pak “X” kok mbaknya tadi cari
mbak “Y”. Tapi ya sudahlah gak apa-apa. Yang penting aku bisa test. lalu aku
memanggil pacarku biar dia juga duduk disebelahku depan Poli anak sambil
menunggu mbaknya tadi.
Tidak lama kemudian mbak yang tadi
nyari akhirnya datang bersama mbak “Y”. Tidak lupa aku ucapkan terima kasih
sama mbak yang carikan tadi. Detak jantungku mulai berdetak kencang saat masuk
ke Poli VCT bersama petugas mbak “Y”. Aneh memang karena tadi aku masuk keluar
juga biasa saja. Mungkin Karena sudah ada petugasnya dan test akan dimulai?
Mbak “Y” mempersilahkan aku dan pacarku duduk disofa dalam ruangan VCT. “Tunggu
sebentar ya mas saya siapkan formnya dulu” kata mbak “Y”.
Bilik Ruang Konseling VCT/IMS |
Kemudian dia masuk kedalam bilik “RUANG
VCT/IMS” dengan pintu digeser kesamping. Tak lama setelah siap aku
dipersilahkan masuk ke dalam bilik tersebut. Aku ngajak pacarku masuk juga.
Namun pacarku belum diperbolehkan masuk. Mbak “Y” bilang bahwa ini privasi jadi
orang terdekatpun tidak perkenankan masuk saat aku diinterview. Jadi pacarku
kembali duduk di sofa diluar bilik.
Didalam mbaknya sudah menyiapkan form
tentang data-data. Aku pun tanya “mbak semua data ini dirahasiakan kan?” mbaknya
pun menyahut “tentu mas semua ini dirahasiakan. Jadi soal privacy mas tidak
perlu khawatir”. Lega hatiku mendengarnya.
Interview pun dimulai. Dalam interview
ini aku ditanya tentang profil pribadi. Mbaknya bilang kalau ini benar-benar
rahasia. Jadi profilnya harus jujur. Aku pikir diminta KTP. Tapi ternyata
tidak. Jadi demi keamanan yang amat sangat aku jaga aku pakai aja nama palsu.
Namun yang tidak boleh bohong adalah tentang kebiasaan kita tentang faktor
resiko.
“Sering pakai jarum suntik?” aku jawab
tidak. Maksudnya pakai narkoba apa gak.
“Pernah berhubungan intim?” naaahh… ini
yang aku jawab “iya”. Jujur agak malu mengakuinya. Tapi ya bagaimana lagi.
karena yang tanya perempuan. Coba yang tanya cowok ganteng. Mungkin jawabanya
semangat. hehehehe
“Maaf kalau anal?” makjleb banget waktu
ditanya ini. Aku jawab “iya”.
“Hubungan intim terakhir yang tanpa pengaman
kondom kapan?” aku jawab “5 tahun lalu mbak” karena agak ada ganjalan dalam hati
lalu aku bilang “Kalau Desember 2014 kemarin pakai mbak, Cuma sobek”
“Ohya? Kok bisa ya sampai sobek?”
mbaknya jadi senyum. Mungkin penasaran kenapa bisa sobek. Lalu aku jawab “Gak
tahu mbak, hehehe” aku benar-benar sungkan menjawabnya. Karena bisa dibilang
mungkin size nya yang agak besar dan cara main yang agak kasar. Ah sudahlah
malu rasanya buka rahasia dapur pacunya. Hehehe..
“Trus untuk tes HIV ini apakah pernah
melakukan tes sebelumnya? Aku jawab “Belum baru pertama kali ini”
“Tau disini ada tes HIV dari mana?” aku
jawab “Dari temen mbak, sama web online puskesmas”
Sebenarnya ada beberapa pertanyaan
lagi, Cuma aku agak lupa nyebutinnya satu persatu. Nah… setelah selesai di
interview kemudian aku dipersilahkan menunggu di luar bilik, dan pacarku dipersilahkan
masuk. Aku yakin pertanyaannya sama karena mbak nya tadi menanyakan pertanyaan
dari form didepannya.
Disofa aku terdiam. Masih ada perasaan
berdebar-debar dengan tes ini. Untuk mengalihkan perhatianku, aku melihat-lihat
kondisi ruangan. Disitu aku melihat beberapa poster tentang HIV. Cukup menarik
dan menambah wawasan. So aku iseng memotret nya sapa tahu berguna sebagai
informasi untuk teman-teman. Nah dari situ aku melihat fase-fase tentang HIV
dan penyakit apa yang bisa muncul karena HIV. Dalam kotak poster itu ternyata
ada salah satu penyakit yang diderita artis itu. Hemmm..
Fase Stadium HIV/AIDS |
Aku berpikir.. mungkinkah dia?? Ah aku
malas mikir sesuatu yang gak penting untuk dipikirkan.
Pacarku kemudian keluar dari bilik. Aku
bertanya ke dia tentang pertanyaannya apa saja. Ternyata memang didepan sama.
Tapi di akhir-akhir ada pertanyaan yang sedikit berbeda. Jadi bisa dibilang apa
yang ditanyakan memang interaktif / tidak sama tergantung dari jawaban yang
kita berikan.
“Mari mas ikut saya, kita ke laborat
untuk tes nya” kata mbaknya dan kami mengikuti dia dari belakang. Sambil jalan
aku bertanya “Kira-kira hasilnya keluar berapa hari ya mbak?” tanyaku
penasaran. Karena dari hasil survey yang sudah aku lakukan waktu akan tes di
lab luar hasilnya paling cepat 1 hari. Artinya jika kita tes pagi hasilnya bisa
keluar sore. Tapi jika tes sore hasilnya keluar besok pagi. Itu adalah lab
paling cepat menurutku. Dan tanpa surat rekomendasi dari dokter. Namun
rata-rata ada yang sampai 3 hari. Tergantung lab mana yang kita tuju.
“Cepet kok mas, paling kalau laboratnya
gak banyak yang antri paling lama 15 menit” kata mbaknya dari depan. “ohya?” tanyaku kaget. Kok bisa cepet gitu.
Tapi ya bagus sih jadi gak lama-lama dan mati penasaran karena menunggu sampai
berhari-hari.
Menunggu Didepan Laboratorium Puskesmas |
“iya mas kalau tes disini cepet kok.
Nanti hasilnya bisa langsung keluar. Ohya mas tunggu disini dulu ya? Nanti nama
mas akan dipanggil” kata mbaknya dan kemudian dia masuk ruang laborat. Kebetulan
ada tempat duduk didepan pintu laborat jadi aku duduk disitu. Aku melihat ada
beberapa orang yang bisa dibilang sudah berumur kakek-nenek. Kemudian ada anak
SMA yang tadi akan tes kesehatan. Ada sekitar 5 anak. Entah sisanya tadi
kemana. Setelah aku tanya anak tersebut mau tes narkoba. Di sisi lain aku
melihat wajah pacarku yang pucat banget. Aku jadi heran. Karena sebelumnya dia
tenang sekali seperti malaikat bersayap putih yang memberiku kata-kata indah
penuh ketenangan dalam hatiku.
“Udah tenang aja. Insyallah hasilnya
baik. Kamu jangan takut gitu. Okey.?” Kataku sambil memegang bahunya.
Sebenarnya aku ingin memeluk dia hanya saja sepertinya itu drama banget dan gak
mungkin juga. Helloow.. bisa-bisa kakek nenek sampingku serangan jantung
melihat kita mesra. HAhahhahaha
“Aku gak takut soal hasil tes nya. Yang
aku takutkan itu jarum suntik dan darahnya. Aduuhh” jawabnya pelan. Dia
menunduk lemas.
“What? Jadi kamu takut jarum suntik dan
darah?” aku terkejut. Sebenernya pengen ketawa terbahak-bahak Cuma kasian dia
nanti tambah jengkel. Karena mukanya benar-benar pucat dan mengeluarkan
keringat dingin. Aku gak nyangka dia itu ternyata seorang “Entetophobia &
Hemophobia”.
Sebagai pacar yang baik aku harus bisa
menenangkan dia. Ya walau sebenarnya yang namanya phobia itu emang susah
diilangin. Atau bahkan tidak mungkin. Karena meski dengan hypnotherapy juga aku
yakin suatu saat pasti kambuh lagi.
Aku bangkit dari posisi dudukku.
Kemudian aku jongkok didepannya. Aku pegang tangannya dan kupandang wajahnya
dari bawah karena dia tertunduk.
“Hey.. jangan takut. Ada aku disini.
Okey? Gak akan sakit kok. Paling Cuma kayak digigit semut. Malah sakit digigit
semut dari pada disuntik. Jangan takut ya.. ya.. ya.. percaya sama aku..”
kataku dengan senyum dan mata tenang.
“Gak tahu. Aku takut dari dulu sama
jarum suntik dan melihat darah itu bikin mual pengen muntah.” Jawabnya pelan.
“Kalau aku yang “suntik” gimana? Masih
tetep gak mau? Hehehe..” kataku sambil ketawa menggoda.
“Ih.. kamu ini… udah tau aku takut
malah di godain” jawabnya jengkel.
“iya iya maaf. Cuma becanda. Hehehe”
Tak lama kemudian terdengar panggilan “MAS
EDO KURNIAWAN” dari dalam laborat. Sontak pacarku tambah lemes badannya. Aku
bisa merasakan itu. Aku gak nyangka namanya justru dipanggil duluan. Kemudian
aku pegang bahunya dan membantu dia berdiri.
“Hey.. jangan takut. Udah tenang, ya…!
Gak akan sakit kok.” Bujukku. Dia terus tertunduk. “Ya udah. Kalo emang gak
berani gak apa-apa. Biar aku yang bilang batal ke orangnya. Gimana? “ kataku
kasian liat dia begitu pucat.
“Jangan” jawab dia langsung. “Udah
nanggung sampai sini. Gak apa-apa aku masuk aja”
“Yakin?”tanyaku ragu.
“Iya yakin. Ya udah aku masuk dulu”
sahutnya. Kemudian dia masuk ruang laborat. Namun aku terus memperhatikan
langkahnya takut jika dia tiba-tiba
badannya limbung dan jatuh pingsan. Namun ternyata sampai pintu tertutup tidak
terjadi apa-apa.
Tak sampai 5 menit dia sudah keluar.
Aku perhatikan wajahnya tetep pucat sambil memegang kapas kecil di jari
tengahnya. Aku bangkit dari kursi dan menghapirinya.
“Gimana? Gak apa-apa kan?”tanyaku.
Namun dia tidak menjawab. “Ya udah duduk dulu ya. Istirahat disitu. Aku pandu
dia ke kursi dan aku pegang bahunya.
“Aku takut banget sama jarum dan darah”
katanya langsung. Ku coba terus menenangkannya sambil terus memegang dan
mengelus bahunya.
“Iya gak apa-apa. Lagian udah
selesaikan? Udah tenang gak akan terjadi apa-apa lagi. okey?” lagi-lagi aku
ingin memeluknya namun memang itu tidak mungkin bisa aku lakukan karena
kondisi. Aku jadi merasa kasian sekali sama orang yang aku sayangi ini.
“MAS BASTIAN DIRGANTARA” suara
panggilan namaku dari dalam ruangan laborat. Jantungku tiba-tiba berdetak lebih
kuat. Antara kaget dengan nama dipanggil dan proses tes ini. Soal jarum? Aku
benar-benar tidak takut.
“Aku masuk dulu ya? Kamu gak apa-apa
kan nunggu disini?” kataku
“Iya gak apa-apa aku tunggu disini”
katanya dengan nada masih lemas.
Akhirnya aku masuk ruangan laborat. Lalu
aku dipersilahkan duduk didekat pintu. Aku perhatikan ruangannya memang sempit.
Kemudian ada ibu-ibu datang mendekatiku.
Alat Test VCT |
“Mas Bastian ya?” tanya ibu itu. “Iya
bu” jawabku. Ibu tersebut kemudian mengeluarkan alat seperti ballpoint dan
mengeluarkan jarum dari dalamnya. Kemudian menyobek plastic dan kemudian isinya
jarum baru dan dimasukkan dalam alat seperti ballpoint tadi. Lalu mengambil
sebuah plastic berwarna merah dan membukanya. Isinya sekilas seperti alat tes
kehamilan. Ternyata setelah ibu petugas itu menusukkan jarum ke jari tengahku,
jari tengahku dipegang dia dan mengarahkannya ke alat yang mirip tes kehamilan
itu. 1 tetes darahku masuk ke lubang alat tersebut. Lalu dia memberiku sebutir
kapas berbentuk bulat yang sebelumnya sudah diberi alcohol dan meletakkan ke
jari tengah bekas tujukan jarum. Tak aku sangka hanya seperti itu saja
prosesnya. Sampai-sampai aku bengong dan ibu tadi menegurku “Maaf mas udah
selesai. Bisa ditunggu diluar”
Keluar ruangan laborat ekspresiku
sedikit lega. Ternyata benar-benar cepat. Kemudian aku kembali ke kursi tunggu
dan kulihat wajah pacarku sepertinya sudah tidak sepucat dari sebelumnya.
“Nah bener-bener cepat ya gak nyangka
Cuma gitu doank” kataku singkat. Namun dia malah melengos tak mau melihat
wajahku. Aku heran kenapa dia seperti itu. Apa dia tiba-tiba membenciku? “Kamu
marah?” tanyaku heran. “Kalo kamu marah maafin aku ya?”
“BUKAN. Aku gak marah. Aku Cuma gak mau
lihat kapas dijarimu itu” Jawabnya agak keras.
Kulihat kapas dijariku. Ada noda merah
bekas darah. “Ow.. jadi karena ini?hehehe nih…..” mendadak sifat usilku muncul.
Aku ulurkan jariku yang ada kapas berbekas darah tadi tepat didepan mukanya.
Sontak dia langsung bangkit dan kembali pucat.
“Hooekkk” Ya Allah… ternyata dia
benar-benar takut dan mual liat darah. Aku jadi merasa bersalah sekali karena
aku pikir dia tidak akan setakut itu.
“Hooekkk” dia kembali mual dan membentakku
“Kamu ini aahhh.. GAK LUCU”
“Iya iya maaf. Maaf ya plis. Aku gak
nyangka klo kamu bener-bener takut” jawabku menyesal.
“Permisi mas! Mari kembali keruangan”
Tiba-tiba mbak “Y” didepanku. Tak kusadari kehadirannya yang tiba-tiba datang.
Aku lihat dia membawa sebuah document. Pasti itu hasil tesnya.
Saat sudah diruangan Poli VCT dia
menanyakan siapa dulu yang ingin dibacakan hasilnya. Karena aku lihat muka
pacarku masih marah dan sepertinya belum siap aku yang mengajukan diri “Saya
saja mbak dulu”. “Kalau begitu mari masuk” Dia mempersilahkan aku masuk ke
bilik interview lagi.
Jantungku kembali berdetak kencang.
Berdebar-debar dengan hasil dari test tersebut. Aku duduk dikursi sedikit
gemetar. Namun ya mau gimana lagi aku baca “bismillah” untuk menenangkan
hatiku. Suasana hening. Bahkan aku bisa mendengar detik jam dinding yang
bergerak. Mbak “Y” sedang membaca hasil test ku tak lama kemudian dia
memandangku.
Hasil Test VCT |
“Begini mas, Bastian. Dari hasil tes
ini…” Aku mengambil nafas sedalam-dalamnya. “Alhamdulillah hasilnya “NON
REAKTIF” artinya mas negative”
Seolah angin dalam jantungku keluar
semua “wuzzzzzz”
“Alhamdulillah” kataku spontan.
Langsung aku mengusap wajahku seperti selesai berdoa. Mungkin karena mbak “Y”
melihat ekspresiku yang begitu luar biasa senang dia jadi heran.
“Kenapa mas? Sudah lega ya?” tanya dia.
“Iya mbak” jawabku. Kemudian dengan
senyum mbak “Y” kembali menjelaskan.
“Oleh karena itu mas, mulai
sekarang perilakunya dijaga. Kalau misal
melakukan hubungan sex harus pakai pengaman/kondom. Disarankan juga pakai
pelumas yang higienis yang cukup biar gak sobek. Dan yang paling penting harus
setia sama pasangan jangan ganti-ganti. Enaknya sesaat, tapi efek penyesalannya
selamanya lho mas” kata mbak “Y”
“Iya mbak saya sebelumnya benar-benar
takut. Hati saya tidak tenang ada beban karena perilaku saya dulu.” Jawabku dan
tak henti berucap sukur dalam hati.
“Iya mas perilakunya dijaga. Untuk
diketahui hasil ini bisa dikatakan sudah valid. Karena terakhir mas melakukan
perilaku beresiko (sex tanpa kondom/kondom sobek) itu desember 2015. Untuk
melakukan tes HIV harus ada jeda 3 bulan dari perilaku resiko. Ini namanya masa
jendela”.
“Masa jendela? Tanya ku pura-pura gak
tahu. Karena sebelumnya sudah baca artikel di internet tentang HIV dimana-mana.
Hanya ingin memastikan aja biar lengkap infonya
“Iya mas masa jendela. Masa jendela itu
adalah masa dimana system kekebalan tubuh kita membentuk antibody HIV jika
terinfeksi. Jadi misal mas melakukan perilaku beresiko dan terinfeksi pada
tanggal 1 januari 2015. Maka masa jendela itu sampai tanggal 30 Maret 2015.
Jadi mas baru bisa tes setelah tanggal 1 April 2015. Karena jika mas tes
sebelum tanggal 1 April 2015, maka hasil tes masih bisa negative padahal
sebenarnya positif.”
“Oww.. gitu ya mbak?” kataku sambil
mengangguk. Aku juga melihat didalam form tersebut ada 3 macam metode tes VCT
(ELISA, Westren Blot, Rapid). Mbak “Y” juga menjelaskan untuk tes VCT jika tes
pertama sudah negative tidak perlu tes kedua/metode ke-2. Tes metode kedua itu
hanya dilakukan ketika hasil tes pertama positif. Jadi tes kedua itu adalah tes
untuk mengoreksi hasil tes pertama apakah hasilnya benar. Begitu juga dengan
tes metode ke-3.
Karena proses pembacaan hasil test
sudah selesai, kemudian mbak “Y” menutup semua berkas dan aku mengucapkan
salam. Hanya saja ada sedikit ganjalan dalam hati. Kata temenku yang sudah test
di puskesmas daerah perak Surabaya sana dia diberi kertas hasil tesnya. Tapi
kok aku gak ya? Akhirnya aku menanyakan hal tersebut ke mbak “Y”. Dia bilang
kalau di sini tidak ada hasil tes yang bisa dibawa keluar. Semua berkas akan
disimpan di tempat yang aman. Akhirnya aku minta ijin memfoto form hasil tes ku
tersebut dan dia mengijinkan. Tentu saja itu aku diperbolehkan karena itu hasil
tes ku sendiri bukan milik orang lain.
Sudah lega rasanya. Aku keluar bilik
dengan muka seperti malaikat yang turun dari langit. Pacarku melihat namun
dibalik matanya dia masih terlihat pucat. Mungkin efek karena melihat darah
tadi. Atau bisa juga karena penasaran campur panic dengan hasil test hiv nya.
Tanpa berkata apapun dia segera masuk dalam bilik.
Agak lama juga dia didalam. Aku jadi
khawatir. Dan ketika dia keluar dari bilik kulihat mukanya murung. Namun aku
tahu itu ekspresi dibuat-buat. Karena aku tahu dia hanya ingin mengagetkanku.
Dia melihat kearahku dan tiba-tiba tersenyum. Saat dia menghampiriku dia
langsung memegang tanganku. Dia bilang bahwa dia juga negative. Aku juga bilang
bahwa aku negative. Kemudian aku menunjukkan hasil test ku lewat foto di hape
ku. Dia kemudian sadar dan langsung masuk bilik minta foto juga hasil tes nya.
Tak lama dia balik kearahku. Posisinya aku sudah diluar ruang VCT saat dia
masuk bilik. Karena aku ingin menghirup udara segar dan melihat pemandangan
sekitar puskesmas. Aku mencari tempat duduk buat ngobrol agar lebih enak.
Kemudian pacarku memberikan hapenya ke aku. Kulihat di foto yang tercentang
kotak “non reaktif”.
Hasil VCT Dia dan Aku |
Kami pun tersenyum. Aku terharu. Hampir
aku meneteskan air mata. Dia juga menggodaku dengan kata-kata ketakutanku
sebelum test “Aku gak mau mati…” hhehehe. Aku malu sekali. Tapi aku bersukur
tidak terjadi apa-apa.
Aku pandang dia. Kuulurkan jari
kelingkingku dan dia juga mengulurkan jari kelingkingnya. Kami berjanji akan
sama-sama setia, akan selalu bersama, baik senang maupun duka. Aku sangat
bersukur lagi dan takut main-main di dunia “seperti ini” yang penuh dengan tipu
daya, modus, free sex dan lain-lain. Kenikmatan sesaat yang bisa menimbulkan
penyesalan seumur hidup.
Setelah dirasa cukup aku dan pacarku
keparkiran motor dan meninggalkan puskesmas. Saat kubonceng dia dan memelukku
dari belakang. Begitu damai…
Ya Allah terima kasih atas segala ridho
mu. Mungkin benar jalanku sekarang salah. Namun aku tidak berdaya dengan semua
takdir yang sudah terjadi. Aku mencintai seseorang yang tidak seharusnya aku
cintai. Sudah kucoba kembali namun malah aku semakin menjadi dan tidak
terkontrol. Mungkin ini harus aku lalui. Semoga suatu saat aku bisa kembali ke
jalan yang seharusnya. Lelaki yang bisa menjalani hidup normal seperti yang
lainnya.
Kesimpulan buat yang mau tes VCT HIV
dipuskesmas cukup simple :
1. Datang ke puskesmas (yang ada tes vct nya)
2. Masuk ruang VCT/IMS
3. Proses konseling
4. Tes darah ke laborat
5. Pembacaan hasil test
6. Selesai
Simple bukan?? Tapi kemungkinan proses
test ini berbeda di tempat lain. Ini saya share dari pengalaman pribadi saja.
Okey???
Buat temen-temen yang sudah melakukan
prilaku resiko segera tes. Lebih cepat lebih baik. Sebelum terlambat.
Informasi tambahan
Alamat Puskesmas Sidoarjo : Jl. Dr. Soetomo No.14, Kab. Sidoarjo,
Jawa Timur 61212, Indonesia
+62 31 8921956 (Alun-alun Kota Sidoarjo ada masjid Agung. Puskesmasnya ada dibelakang masjid Agung tersebut)
+62 31 8921956 (Alun-alun Kota Sidoarjo ada masjid Agung. Puskesmasnya ada dibelakang masjid Agung tersebut)
Web:
http://puskesmaskotasidoarjo.com/
Info tentang HIV : https://publicahealth.wordpress.com/2009/06/19/vct-metoda-evektif-deteksi-dan-pencegahan-hivaids/
Mas mau tanya nih..kalo puskesmas yg di daerah Perak itu alamat tepatnya dimana ya?
ReplyDeleteThanks
Puskesmas Perak Timur
ReplyDeleteJl. Jakarta No. 9, Pabean, Cantian, Surabaya
Telp/Fax : (031) 3524247
Contact Person : dr. Nurul, Ibu Kushartini
Layanan : IMS, VCT dan MK
Senin – Sabtu : 10.00 – 15.00 WIB
Kena biaya brp kira2
DeleteKalau daerah malang tau puskesmasnya nggak om?? Karna igama sudah lenyap...
ReplyDeleteMohon infonya...
Arifiant : Bisa dicoba untuk datang ke Rumah Sakit Islam Unisma, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Puskesmas Dinoyo, Kendalsari, Lowokwaru dan Ciptomulyo. Semoga bisa membantu
ReplyDeleteBaru nyadar kalo dua duanya cowok,,
ReplyDeleteIya sama ... rada bingung di awal koq ga ketemu ke ganjilannya.. tp yah thats a life brohh
ReplyDeleteIya sama ... rada bingung di awal koq ga ketemu ke ganjilannya.. tp yah thats a life brohh
ReplyDeleteKapan bs dapet pacar yg setia begitu.... Terkadang kita udh setua. Pasangan kita malah yg bejat. (Curhat)
ReplyDeleteKapan bs dapet pacar yg setia begitu.... Terkadang kita udh setua. Pasangan kita malah yg bejat. (Curhat)
ReplyDeleteRiandika Roland: Pasangan yang setia bukan orang lain yang membentuk. Tapi kita sendiri yang membentuknya.
ReplyDeleteBoled07: ngeceknya 3 bulan setelah hubungan intim terakhir
Kok kaya tes gula yah.
ReplyDeleteAku sih d ambil sampel darahnya. D ambil 3cc darahnya.
Tp emang aku d lab n bayar 270rb
Wanna Syach: Iya emang banyak kalau di lab. karena di lab tesnya pakai 3 metode langsung. kalau test di puskesmas memang hanya 1 metode. tapi itu juga udah cukup. karena metode ke 2 dan 3 dilakukan kalau pada metode pertama hasilnya posistif HIV.
ReplyDeleteKemaren saya dateng ke puskesmas sidoarjo ternyata sekarang kalo vct harus daftar di loket setelah itu di bawa ke poli bp ehh ternyata petugas vctnya gk masuk
ReplyDeleteMaklum PNS
DeleteMas itu beneran klo tes pertama setelah lewat masa jendela non reaktif, maka tdk perlu tes kedua karena hsilnya udh akurat? Sy udh tes pertama hasilnya non reaktif stelah trakhir berhubungan badan 3 tahun lalu.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSaya memang sangat senang untuk hidup saya; Nama saya Vargas Cynthia Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan hidup di bumi sebelum tahun habis. Saya telah menderita penyakit mematikan (HIV) selama 5 tahun sekarang; Saya telah menghabiskan banyak uang pergi dari satu tempat ke yang lain, dari gereja ke gereja, rumah sakit telah setiap tinggal hari saya. cek konstan up telah hobi saya tidak sampai Bulan lalu, saya sedang mencari melalui internet, saya melihat kesaksian tentang bagaimana DR. Ben membantu seseorang dalam menyembuhkan penyakit HIV-nya, dengan cepat saya menyalin email-nya yang (drbenharbalhome@gmail.com).
ReplyDeleteSaya berbicara dengan dia, dia meminta saya untuk melakukan beberapa hal-hal tertentu yang saya lakukan, dia mengatakan kepada saya bahwa ia akan memberikan herbal untuk saya, yang dia lakukan, maka dia meminta saya untuk pergi untuk pemeriksaan medis setelah beberapa hari setelah menggunakan obat herbal, saya bebas dari penyakit mematikan, ia hanya meminta saya untuk posting kesaksian melalui seluruh dunia, dengan setia saya lakukan sekarang, silakan saudara-saudara, dia besar, aku berutang padanya dalam hidup saya. jika Anda memiliki masalah yang sama hanya email dia di (drbenharbalhome@gmail.com) atau hanya WhatsApp dia di: + 2348144631509.He juga dapat menyembuhkan penyakit seperti kanker, Diabeties, Herpes. Dll Anda bisa menghubungi saya di email: vargascynthiamaye1995@gmail.com
Agak capek baca ceritanya yang panjang, tp terimakasih sudah share pengalamanya utk tes hiv.
ReplyDeleteAda catatan yg perlu kita garis bawahi : perilaku sex bebas anda harus segera dihilangkan jika memang sudah tdk ada halangan lg segeralah menikahi pasangan anda tsb, jgn terbuai dengan keindahan semu, anda terlihat bgitu gembira menceritakan pengalaman sex diluar nikah anda bernsama pacar tp anda takut dgn hiv aids, dilain sisi anda menceritakan tingkat spiritual anda dengan melakukan sholat dhuha dan ibadah lain tp anda denhan bangganya menceritakan hubungan gelap yg Allah mengharamkannya. Terlihat cerita anda sangat aneh tp mungkin itu sudah kenyataan. Bersyukur anda tdk terkena hiv, tp jangan berbangga diri dulu hiv bs saja menghampiri siapa saja setiap waktu bila tdk mau bersyukur dan tdk mau bertobat kembali kejalan yg benar. Saran saya segeralah menikah, lakukan taubat atas segala perbuatan nista yg telah anda lakukan bersama pacar anda selama masa pacaran. Semua orang pasti punya sisi kelam, tp sangat disayangkan jika org tsb tdk sadar bahwa dia melakukan perilaku kelam dan nista melainkan malah mersa bangga dgn kelakuannya.
Bertaubat adalah jalan terbaik dan menikah adalah solusi untuk mengendalikan nafsu birahi.
Allah maha penerima taubat bagi hamba2nya yg benar2 ingij bertaubat. Saudaraku mari kita tinggalkan perbuatan nista itu, mari kita bertaubat, semoga Allah memberkahi hidup kita.
Pacarnya juga cowok bang.
DeleteBaru baca artikel ini Krna mau cari alur vct sbnrnya gimana. Dan yg saya rasa juga sama, bener bener heran dengan tulisannya. Utk pemilik blog, terima kasih atas sharing nya. Apa yg dibilang mas akhran sangat benar, itu masukan yg baik utk perbaikan ke depannya. Agama kalau diikutin sebenarnya bukan mempersulit hidup tapi memudahkan hidup yg cuma sementara ini
Deletehttps://www.facebook.com/doktormawi/
ReplyDeleteRawatan HIV/AIDS 100% SEMBUH..!!!!!!!!!!
penawar HIV/AIDS pesakit HIV/AIDS ubat HIV/AIDS
http://youtu.be/qrec5skatDU
Utk pertanyaan lebih lanjut sila hubungi DR.MAWI
For more information do contact DR.MAWI
Whatsapp or sms to 019-2994577: type DR.MAWI 001
Akhran: Cerita ini hanya untuk berbagi pengalaman. bukan bermaksud membanggakan kemaksiatan dan ibadah. Menikah? sepertinya anda belum mengerti tentang cerita ini. apa anda yang tidak mengerti posisi saya? Jika mengerti maksud cerita ini dan anda tetap menyarankan menikah, itu tidak semudah lidah bersilat. Hidup serba hitam putih. saya juga penuh kekurangan. memperbaiki diri juga perlu waktu. karena pengalaman yang sudah saya jalani, memaksakan diri menjadi paling "benar" malah membuat saya jadi paling "salah"
ReplyDeleteBetul mas
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteMas Bastian mau tanya kira-kira kalo tes VCT tahun 2016 ini masih bisa gk ya di puskesmas sidoarjo tempat mas tes dulu ? Soalnya webny puskesmas gk bisa dibuka .. thx
ReplyDeleteHasil anti HIV non reaktif kemungkinan ada dua pertama virus HIV memang benar-benar tidak ada di dalam tubuh kemungkinan kedua virus ada di dalam tubuh hanya saja jumlahnya sangat sedikit sehingga belum terbentuk antibodi. Biasanya pasien dianjurkan untuk cek ulang. Karena itu penting sekali untuk dilakukan tindakan terapi pencegahan. Informasi lengkap silahkan kunjungi terapihiv.com
ReplyDeleteaku mau vct di puskesmas alualun gresik tapi poli vct nya di gembok..apa.vct itu ada jadwalnya yaa..apa langsung ke lab aja ya katak postinga ini?ada yang pernah ke puskesmas alun2 gresik buat vct..mohon informasinya..
ReplyDeleteInformasinya Menarik & sangat Membantu,
ReplyDeleteSekaligus Izin Share` Link Artikelnya ya ...
Maaf Numpang Iklan Tuan, Info Kesehatan
Herbal :
- De Nature Indonesia Pusat Pengobatan
Herbal
- Obat De Nature Indonesia Asli Resmi
- Pusat Pengobatan Alternatif Herbal
- Agen Obat Herbal Resmi & Terpercaya
- Produk Obat Herbal De Nature
- Daftar Katalog Obat Herbal Denature
- Obat
Sipilis Raja
Singa Kencing Nanah Gonore
- Obat Kutil Kelamin U
bat ketuat kemaluan
- cara mengobati Kutil
Kelamin kemaluan
- O
bat Kuat Panjang tahan lama R
awatan ketuat di kemaluan
- O
bat Penyakit Kulit
Obat Gatal, panu Kadas kudis O
bat Eksim Ampuh
- Obat pelangsing alami Obat Keputihan Perapet Vagina
- Cara
Mengobati Wasir Obat
Wasir Ambejos
s Salep
wasir Ambeien
- Pengobatan Alternatif Kanker Cara Mengobati Penyakit Kanker
- Obat Kanker Herbal : Kanker Payudara Obat Kanker Serviks Obat Tumor Kanker & Obat Herbal Alami lainya
Terima Kasih, untuk info & Partisipasinya
!!!
Islam kok pacaran. . .
ReplyDeleteIyaa syukur engga hiv, kalo Sampe hamil di luar nikah gimana ... Fikirin resiko yg lain.. Jangan dekati zina.... *saling ngingetin aja sih*
Thx infonya, menambah pengetahuan baru...
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTetap semangat semuanya..
ReplyDeleteTerutama yang sudah tau status positif..
Salam hangat dan semangat, saya Nugraha ODHA dari Bandung..
Fb.com/nuginugraha.id
Anonymous (June 10, 2016): Walau websitenya udah tutup puskesmasnya masih buka.mungkin websiteenya expired. hehehhe
ReplyDeleteTabib Masrukhi: Terima kasih untuk infonya.
Doan Setiawan: Ada masalah?
Daisy Larasati: bisa ditanyakan ke petugas loketnya untuk info lebih lanjut. masih melayani test VCT/ tidak
Klinik De Nature: Mangga di share. terima kasih.
Rhesty Azumi: terima kasih nasehatnya
Bagus Sri Wibowo: Sudah saya balas di WA. thanks.
Nugi Nugraha: salam kenal dan tetap semangat ya...
Ap benar ini hubungan cowok sama cowok?
ReplyDeletepostingan nya bagus dan menarik
ReplyDeleteijin copy www.konselorhiv.blogspot.com
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletegw suka web ini
ReplyDeletethx
thank you udah mampir di blog saya
DeleteUNtuk teman2 yg baru akan vct, sebaiknya memang lebih baik tau status sedini mungkin.
ReplyDeleteApabila ternyata positive ada banyak kelompok dukungan yg jauh lebih suportive daripada sahabat terdekat/keluarga sekalipun.
Dan jangan pernah percaya dengan segala macam penawaran obat2an herbal, pengobatan ARV disediakan gratis oleh pemerintah agar odha dapat tetap hidup sehat dan jumlah virus ditekan hingga tidak terdeteksi sehingga teman2 odha tidak mudah menularkan virus hiv keorang lain.
Bagi teman2 yg butuh info lebih lanjut mengenai vct, hiv pengobatan ARV ataupun masalah orientasi sexual bisa kontak saya di WA 0818117641
Thanks udah mampir di blog saya dan membagi kontak nya. karena banyak tmn yang memang kadang bingung atau malu jika tidak dipandu dan dijelaskan ketika mau tes vct
Deleteinformasi yang menarik gan sangat membantu
ReplyDeletejika ingin order alat untuk tes hiv bisa beli lewat link ini
http://bit.ly/2vt237p
http://bit.ly/2ueylTS
BERITA BAIK !!!
ReplyDeleteNama saya Maria. Saya mahu menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman supaya berhati-hati kerana ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara kewangan, dan tanpa harapan, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman dalam talian. Saya hampir kehilangan harapan sehingga Tuhan menggunakan kawan saya yang merujuk saya kepada peminjam yang sangat dipercayai yang disebut LOOR GLORIA S SAHAM yang meminjamkan wang tanpa tekanan atau tekanan dengan kadar faedah hanya 2%.
Saya sangat terkejut apabila saya memeriksa baki akaun bank saya dan mendapati bahawa jumlah yang saya gunakan untuk menghantar terus ke akaun saya tanpa berlengah-lengah. Kerana saya berjanji bahawa saya akan berkongsi berita baik agar orang dapat mendapatkan pinjaman mudah tanpa tekanan. Jadi, jika anda memerlukan sebarang pinjaman, sila hubungi beliau melalui e-mel: gloriasloancompany@gmail.com dan oleh rahmat Tuhan dia tidak akan pernah mengecewakan anda dalam mendapatkan pinjaman jika anda mematuhi perintahnya.
Anda juga boleh menghubungi saya di e-mel saya: mariababamore002@gmail.com Semua yang saya lakukan adalah cuba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya hantar terus ke akaun bulanan.
kak bastian, kalau mau tes wajib di wilayah regional tempat tinggal atau enggak ya?
ReplyDelete57b6000 itu pin bbm saya tolong saya di bantu
terima kasih
Kabar baik!! pencari pinjaman !!!
ReplyDeleteNama saya Alfred Daniel Nehemia dari bali Indonesia, roti CEO Daniel Bakery, Pertama-tama saya akan mengatakan bahwa Tuhan harus memberkati Lady jane karena mengenalkan saya kepada perusahaan pinjaman yang jujur dan halal sehingga saya benar-benar percaya bahwa Anda memberi tahu rekan kerja bahwa saya mempunyai Ide bagus untuk memulai bisnis sendiri karena mendapat pekerjaan tidak mudah jadi saya pergi ke bank untuk mendapatkan pinjaman (Rp800 juta) tapi mereka semua meminta uang muka sebesar jumlah pinjaman saya tapi satu-satunya properti yang saya miliki adalah motor. Sepeda, yang membuat saya merasa kecewa
Jadi saya mencari perusahaan pinjaman online tapi kebanyakan menipu dan menipu, saya hampir kehilangan harapan dan kepercayaan diri sampai saya membaca artikel tentang lady jane tapi saya tidak sempat menutup tapi membaca artikelnya jadi saya mencoba pencarian online lain yang disebut craigslist. org dimana saya melihat iklan perusahaan Dangote Loan jadi saya memutuskan untuk melamar dan menghubungi lady jane juga
Dangote Loan Company memberikan pinjaman dengan tingkat suku bunga 2% dan tidak kurang dari Rp20 juta
Saya mengikuti prosedur di sana, memberikan semua yang diminta, saya juga sangat takut, tapi untuk kemuliaan tuhan, doaku dijawab dan uang pinjaman saya ditransfer ke saya tanpa masalah.
jadi jangan buang waktu anda kontak Dangote perusahaan pinjaman Via dangotegrouploandepartment@gmail.com
Anda juga bisa mencari di google untuk informasi lebih lanjut, ini nyata dan sangat nyata atau hubungi saya juga melalui email di alfreddaniel324@gmail.com dan juga di BBM: 7AEA8FA5
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMas klu mau tes VCT ke Puskesmas Sidoarjo.menggunakan BPJS.apa harus menggunakan Rujukan dari Puskesmas tempat tinggal saya area Gedangan?......
ReplyDeletetidak perlu.. pengalaman saya tes VCT tidak membutuhkan layanan BPJS, kamu hanya harus datang ke puskesmas dan mengatakan maksud kedatangan dibagian admin "saya mau VCT", nanti bagian admin akan langsung mengantarkan kamu untuk melakukan test VCT..
Deletehttp://www.griyamedistra.com/2019/01/tahap-pencegahan-dan-pengobatan-hiv-aids.html?m=1
ReplyDelete