Dilema Dalam Kesempitan
Sudah 6 bulan aku jalani profesi baruku, pekerjaan baruku. Tiap pagi aku berangkat jam 6 pagi dan sampai kantor jam 7.45. Hampir 2 jam aku harus menempuh peralanan ke kantor setiap hari. Lelah? Sudah pasti. Macet? Makanan sehari-hari-hari. Itu terjadi baik berangkat maupun pulang kerja. Kadang aku menangis karena hampir tidak kuat dalam perjalanan. Ya Allah maaf jika dalam hati aku terus mengeluh dengan semua ini. Aku tahu aku harus pintar bersyukur dengan apa yang sudah aku dapatkan ini. Daripada menjadi pengangguran bukan? I haven’t another choice.