Dirgantara Merubahku (SYNOPSIS)
Dirgantara…
Artinya dunia penerbangan. Dan ini adalah duniaku. Dunia yang
mengubah semua kehidupanku. Bahkan karakter dan sifatku yang dulu. Perubahan
ini alami. Dimana lingkungan kamu berada, disitulah karaktermu akan terbentuk. Aku
tak akan bercerita tentang bagaimana sifat dan karakterku dulu. Karena jika aku
mengingatnya itu membuatku seolah itu bukan aku.
Semua berawal saat aku pertama kali menginjakkan kakiku
disini. Ya.. di tanah berlapis aspal yang diatasnya penuh dengan pesawat
terbang. Awal melihatnya aku sangat kagum. Sungguh hebat ciptaan manusia yang
satu ini. Megah dan sulit bisa dipercaya benda sebesar ini bisa melayang. Wajar
aku bukan insinyur ataupun pelajar yang mempunyai ilmu penerbangan.
Hingga suatu hari aku diberi kesempatan dari perusahaan untuk
mengenyam ilmu penerbangan disalah satu sekolah penerbangan terkenal di
Surabaya. Tidak hanya aku saja. Tapi ada
beberapa teman yang juga mendapatkan kesempatan yang sama. Karena kerja keras
yang aku capai akhirnya aku mendapat peringkat pertama dalam program tersebut.
Aku juga tidak menyangka bisa mendapatkan predikat ini. Karena awal melihat
teman-teman sekelasku 90% adalah lulusan dari sekolah penerbangan murni. Mulai
dari SMK penerbangan dan sekolah tinggi penerbangan lainnya. Sedangkan aku
sekolah diploma computer saja. Aku benar-benar buta dalam hal ilmu penerbangan.
Dengan berbekal giat belajar, banyak tanya dan tentu saja doa kepada Allah agar
diberi kecerdasan dan mudah dalam memahami pelajaran, aku akhirnya mendapatkan
prestasi ini.
Inilah awal dari titik karirku. Dengan kerja keras dan pengetahuan
yang aku punya, berikutnya aku sering diberi perusahaan pelatihan lainnya.
Banyak diantara temanku yang iri. Awalnya aku juga merasa tidak enak hati dengan
mereka, namun dengan berjalannya waktu, aku sudah terbiasa dengan semua gossip
yang ada. Tapi bidang pekerjaan ku sekarang memang mengharuskan mengetahui
segalanya. Bisa dibilang bagian pekerjaanku sekarang berada di pusat perusahaan
ini. Jika aku tidak menguasai semua, maka pekerjaan tidak akan bisa lancar.
Hanya saja teman-temanku tidak mengetahuinya. Sehingga ada beberapa dari mereka
yang membenciku. Entah salahku dimana. Intinya dimanapun kamu berada, akan
selalu ada orang yang menyukaimu dan membencimu.
Selama bekerja disini aku sering mendapat pujian dari bos ku.
Tentu karena kinerjaku. Bukan dari menjilat. Aku senang dan enjoy sekali
bekerja di dunia kedirgantaraan ini. Karena banyak yang ingin aku pelajari.
Bisa dibilang aku gila akan ilmu disini. Semua berjalan dengan lancar dan
sedikit demi sedikit aku mulai tidak mengenali diriku sendiri.
Aku menjadi orang yang perfectionis. Tidak hanya dalam
bekerja. Dalam hubungan social juga berubah. Aku suka memilih teman yang
selevel. Aku merasa bahwa aku ini cool, smart, elegant dan berpikir orang yang
tidak selevel itu dicuekin saja. Apalagi jika melihat seragam yang aku pakai.
Awesome! Sempat aku berpikir ingin memacari diri sendiri. Mungkin sindrom
narsis sudah akut dalam diriku.
Aku ingin sekali mempunyai pacar yang kerjanya juga
dipenerbangan. Namun bukan pramugara atau teknisi. Melainkan seorang pilot.
Kamu tahu kenapa? Karena menurutku pilot adalah profesi paling keren. Mulai
dari jenis profesi yang gak biasa, gajinya asli gede - gak dari ngobyek sana
sini, gak alay, dan tentu saja kalo temen tahu pacaran sama pilot itu bisa
dapat kebanggaan sendiri alias pantas untuk dipamerin.
Setelah jomblo ditinggal mantan menikah, Gak perlu waktu lama
untuk mendapatkan kenalan pilot seperti mereka. karena saat sekolah penerbangan
dulu aku cukup mempunyai teman siswa
pilot. How can? Ya. Bisa saja… awal aku sekolah penerbangan aku sering di bully
oleh temen sekelasku karena aku tidak berasal dari dunia penerbangan. Oleh
sebab itu saat coffee break aku lebih menghabiskan waktu sendiri, dan takdir
membuat aku lebih sering berkumpul dengan teman siswa pilot disekolah. (U know…
I have sweet memory with him.. but next story)
Dari pergaulan dengan mereka mungkin itu salah satu sebab aku
berubah. Mulai ada sifat angkuh dalam diriku yang awalnya friendly ini. Namun
ini tidak berlangsung lama. Kisah cinta bersama supir pesawat ini berakhir
tidak indah. Semakin berjalannya waktu aku mulai sadar bahwa aku sudah berubah.
Aku berubah menjadi lebih sombong diluar perkiraanku. Perlu kamu ketahui orang
sombong itu tidak merasa bahwa dirinya sombong. Dia akan sadar saat “terjatuh”.
Allah memberiku teguran keras dengan banyak masalah yang
datang dalam hidupku. Karirku jatuh. Nepotisme dalam perusahaan menunjukkan
taringnya. Aku gagal mendapat license yang selama ini tujuan karirku. Gagal bukan
karena aku mendapatkan nilai buruk dalam sekolah, melainkan karena ada oknum
yang sengaja mencoret namaku dari daftar calon siswa. Sekarang aku merasa
sendirian dalam bekerja, karena aku memang tidak punya saudara ditempat kerjaku
sekarang.
Selain itu cerita cintaku juga banyak yang gagal. Mulai dari
teman yang meninggalkanku sampai orang yang kusayangi. Namun itu masih belum
menyadarkanku. Malah membuat diriku menjadi pribadi yang kasar dan semakin jauh
dengan Allah yang menciptakanku. Tak segan aku membalas rasa sakit hatiku
terhadap orang yang sudah menyakitiku dengan “caraku”. Parahnya aku mempelajari
beberapa ilmu klenik karena salah pergaulan. You know? It’s my big stupid.
Allah seolah berbicara padaku. “Dimana dirimu yang dulu. Yang
rajin sholat dan taat beribadah. Sekarang kamu sombong. Masih ingatkah kamu
saat kamu mengemis meminta otak yang cerdas dan kesuksesan? Dan teman-temanmu
itu? Dimana mereka? Mereka hanya sampah. Mereka hanya akan berkumpul dengan
orang yang tidak punya “masalah”.
Aku sadar bahwa apa yang lakukan selama ini salah. Aku
berusaha bertobat untuk memperbaiki diri. Namun pada pertengahan tahun 2013, mungkin
ini adalah ujian pertama setelah Allah menerimaku. Karena sadar bahwa karir ku
di tempat kerjaku sudah stuck, aku diam-diam mengikuti tes untuk mendapatkan
beasiswa jadi supir yang keren itu disalah satu maskapai BUMN terkemuka di
Negara ini. Semua ujian sudah aku jalani dengan perjuangan sengit. Musibah
datang sebelum pengumuman terakhir. Aku terpeleset saat aku mengambil air wudlu
sebelum solat ashar. Siku Tangan ku retak dan ini mengubah segalanya.
Pengumuman menyatakan aku lulus. Seharusnya aku bahagia. Tapi kenyataan membuat
pengumuman itu membuatku benar-benar sakit hati sama Allah. Aku kecewa padanya
mengapa semua ini terjadi padaku. Padahal cita-citaku sudah akan aku genggam di
tangan. Kini hilang sudah harapan itu.
Aku jadi tidak lulus karena kondisiku ini. Hatiku pedih tidak
karuan. Keinginanku untuk merubah nasib keluargaku hilang. Aku tahu orang tuaku
sangat berharap aku bisa meraih cita-citaku itu. Aku mengecewakan mereka secara
tidak langsung. Tapi untunglah orang tuaku sangat mensupport aku untuk bangkit.
Terutama ibuku. Begitu sabar merawatku dengan kondisi yang tak berdaya. Beliau
tahu rasa sakit yang aku tangisi bukan sakit karena tulang yang retak.
Melainkan karena cita-cita yang kandas dan hancur.
Saat terbaring aku sering melamun. Aku sempat tidak percaya
jika nasibku seperti ini. Dalam pikiranku pun tergambar diriku yang benar-benar
berubah. Aku sama sekali tidak mengenali diriku. Apa yang aku lakukan selama 3
tahun ini bukanlah aku yang dulu. Bastian yang taat beribadah, ramah, jujur,
lugu dan setia sudah lama menghilang.
Air mataku mengalir tak henti menyesali diri. Aku merasa
bahwa kesalahanku terlalu besar, sampai-sampai Allah mencabut nikmat sholat
yang akan aku dirikan. Aku tidak bisa menggerakkan badanku dengan leluasa
seperti biasanya. Aku hanya bisa solat dengan posisi duduk. Bergerak sedikit
saja semua badanku terasa nyeri. Namun aku bersukur. Jika memang rasa sakit ini
sebagai balasan atas keangkuhan yang selama ini aku lakukan, aku ikhlas dan
menerimanya. Lagipula sakit ini membuat aku lebih khusuk bertemu dengan Allah
yang aku cintai (sholat).
Selama 3 bulan aku bedrest dirumah. Tak kusangka sakit ini
lama sembuhnya. aku disarankan dokter tulang untuk mengikuti fisiotheraphy. Dan
setelah 6 bln, aku akhirnya bisa melepas gips yang membungkus lengan kiriku.
Puji sukur kepadamu Ya Allah akhirnya aku bisa sembuh total.
Kini aku akan mulai hidup pada lembaran baru dengan lebih konsentrasi pada
kebahagiaan orang tuaku. Aku akan tinggalkan semua kehidupan yang penuh dengan ambisi,
ego dan gengsi yang tak ada gunanya.
Semoga aku bisa jadi lebih baik lagi…
Buat kalian yang mempunyai profesi pekerjaan yang keren,
jangan sampai seperti aku. Ketahuilah apa yang kalian miliki dan kalian
dapatkan itu hanya sebuah titipan. Tak ada yang abadi didunia ini. Hati-hati!
Pujian dan sanjungan bisa menyesatkan. Jangan pula silau akan seragam yang
kalian pakai. Tetap ramah sama semua orang.
Buat yang merasa iri akan profesi orang lain, jangan lupa
tidak semua yang kalian lihat itu indah. Akan selalu ada sisi hitam dibalik itu
semua. Karena biasanya mereka terlalu pintar menyembunyikan itu semua. Gak perlu
terlalu berambisi untuk mendapatkan seseorang yang punya cover / seragam yang
keren. Karena apa yang terlihat indah kadang itu bisa melukai hati kalian.
Gmn dg saya yang gak kerja ya mas.
ReplyDeletetetep semangat cari kerja. pasti nanti dapet. okey?
ReplyDelete