Selalu Ada Kertas Putih (Part I)
Jumat, 17
Nopember 2014
Hari ini aku
merasa sangat tidak enak badan. Saat aku bangun, aku merasakan badanku gemetar
dan agak megigil. Sudah sejak hari senin aku merasakan sakit seperti ini.
Selama 5 hari aku belum memeriksakan ke dokter. Aku mencoba beli obat
paracethamol namun sembuh hanya saat malam saja. Tapi saat siang kepalaku
sangat sakit. Apa ini efek dari perubahan cuaca / pancaroba? Ya.. mungkin saja.
Walau badan
gak enak aku tetap berangkat kerja. Ya tentu aku gak bisa ngebut kayak biasanya.
Wajar jika minggu ini absensiku banyak yang telat 5 – 7 menit. Tapi tak masalah
managerku baik asal aku pulang tidak tepat waktu agar absen tidak tercatat “PC”
(Pulang cepat). Hehehe..
Dikantor
badanku mulai rada mendingan. Aku tidak
keliling hanggar untuk mengecek pekerjaan orang-orang karena kondisiku seperti
ini. Lagi pula tak masalah karena kebetulan tidak banyak proyek juga. Sehingga bisa
di bilang selama jam kerja aku hanya duduk doank, sesekali mengecek email
kantor untuk berkoorinasi dengan staff lain. Karena hari ini jumat, biasanya
orang-orang istirahat lebih cepat. Termasuk rekan kerjaku yang biasanya pulang
ke rumahnya. Maklum jarak rumah ke kantor hanya 2.5 km saja. So sekitar jam
10.30 setelah rekan kerjaku pulang aku mau tidur dulu sebelum solat jumat dengan
terlebih dahulu mengunci ruanganku dan menata sofa agar bisa aku pakai tidur
dengan nyaman. Hehehehe…. Jangan berpikir aku malas. Badanku benar-benar mulai
lemas karena kondisi badan tidak sehat seperti ini. Sebenarnya ada poliklinik
di kantor tapi aku harus berjalan keluar gedung 200 meter dengan terik panas
yang sangat menyengat di kepala. Wow.. bisa-bisa sakitku tambah parah dan
pingsan di tengah jembatan. Terus percuma juga aku ke poli karena yang ada cuma
perawat. Dokternya juga gak tau kemana jarang di tempat.
Okey.. kursi
sudah aku tata rapi. Jadi posisinya bisa aku pakai tidur. Ternyata benar.. saat
meletakkan kepalaku di bantalan, kepalaku sangat sakit. Akhirnya aku bergegas
makan terlebih dahulu untuk minum obat. Walau sebenarnya lidah ini tidak mau
menerima karena eneg liat makanan namun tetap aku paksa makan. Biar bisa minum
obat generic biasa yang biasa aku bawa untuk keadaan emergency kayak gini. Alhasil
dengan agak mual aku tahan aja. Benar-benar menyiksa….
Lantas
selesai minum aku mencoba tidak langsung tidur agar tidak terjadi reflugs.
Reflugs itu istilah makanan yang dari lambung keluar lagi ke krongkongan.
Muntah lah istilah gampangnya. Aku mendapat istilah ini karena hoby liat acara
di DR. OZ Indonesia. Hehehe.. nah setelah di rasa cukup aku akhirnya mencoba
terbaring. Aku set AC ke mode sejuk karena aku juga gak suka suhu yang dingin.
Mungkin sakitku ini masuk angina kali ya. Ya entahlah karena setelah terbaring
mataku jadi ngantuk dan kepala terasa sangat berat. Aku tertidur…
Beberapa saat
ku dengar suara adzan. Namun saat bangun menggerakkan kepala ke atas dari
bantalan tiba-tiba kepala serasa disengat listrik di dalam. Sakit banget. Aku jadi
tak sanggup mengangkat kepala ku. Ya Allah. Sakit ini luar biasa. Maaf aku tak
sanggup beranjak dari posisi tidurku. Aku mecoba meraba dan mencari BB ku. Aku
BBM salah satu teman dokter dan aku minta resep biar sakitku ini tidak parah. Setelah
dapat resep aku kirim pesan BBM ke salah satu teman kerjaku cewek untuk mengambil
obat dari resep tadi di apotik depan. Tak lama kemudian dia datang dan langsung
aku minum itu obat. Sakit mulai
berkurang saat keringat dingin keluar begitu banyak dari badanku. Ingin aku
pulang saja tapi sepertinya badanku belum pulih benar. Jadi aku putuskan untuk
berada di kantor saja.
Sekarang bosan
mulai menyerang. Lalu aku ambil BB dan seperti biasa, aku update status “Demam”.
Aku tak menyangka statusku kali ini ternyata secara tak kusadari membuka pintu
gerbang seseorang untuk mendekatiku. Rasa sakit di kepalaku tak bisa membuatku
sadar akan resiko kali ini. Karena pada awalnya aku memang tak ingin mempunya
pacar lagi. Setelah pengalaman putus dari mantan “supir” beberapa bulan yang
lalu, aku berpikir dan berkomitmen untuk sementara tak pacaran dulu.
BBM ku ada
notifikasi masuk. Kulihat ternyata salah satu dari teman baru yang dulu add pin
ku krn broadcast mantanku si Arya. Ya… Kejadian penolakan balikan sama dia
berujung dimana pin ku akhirnya di sebar ke teman-teman polisinya. Entah dia
menggunakan kalimat apa sehingga banyak sekali temannya yang add. Hanya saja
aku akhirnya delete contak bagi siapapun yang berani kurang ajar dan maksa
ngajak ML. Namun ada salah 1 personil yang menurut ku baik. Namanya Andi. Dia yang
belum aku delete karena dia sangat sopan kepadaku. Tutur katanya sopan dan
menurutku dari karakter wajahnya dia baik. Hanya saja aku tetap tidak bisa sama
dia meski dia sebaik malaikat sekalipun. Do you know why? Ya… Profesi itu sudah
masuk dalam daftar hitam untuk dijadikan pasangan. Aku benar-benar trauma
karena Arya. Karena awalnya Arya dulu juga baik, namun tak disangka dia berubah
dengan cepat setelah aku mulai mencintainya. Aku tidak mau kejadian ini
terulang lagi.
Andy sangat
perhatian padaku saat pertama kenal. Aku juga menghargai maksud baik dia. Hanya
saja aku mulai menghindari dia karena aku merasakan ada sinyal perhatian yang
melebihi teman. Hingga pada akhirnya agar dia tidak mendekatiku aku, aku
kenalkan dia dengan salah 1 brondong yang juga terus berisik membunyikan
notifikasi BBMku.
Namanya Ziko.
Dia salah satu mahasiswa PTN terkenal di tengah kota Surabaya. Dia juga
sepertinya juga ingin dekat denganku karena seragamku. Entah orang jaman
sekarang fantasinya aneh-aneh. Aku pikir aku saja yang aneh. Ternyata banyak
orang aneh di dunia ini dan semuanya unik. Ziko sering sekali mengundangku ke
kos nya. Tapi jelas aku selalu banyak alasan untuk menolaknya. Karena aku tahu
pasti nanti dia akan… ?? Maaf bukannya berfikir negative. Tapi untuk brondong
satu ini agak merepotkan dan sangat agresif jika melihat pria yang berseragam. Dan
dari history chat dari dia, aku menyimpulkan dia memang ingin tidur denganku.
Ziko
sebenarnya dari face cukup lumayan tampan dan manis. Yang aku suka dari dia
hanya satu. Dia punya karakter yang sama denganku. Yaitu selalu tertawa di
depan orang meski sedang galau. Dan seberat apapun masalah dia selesaikan
sendiri tanpa merepotkan orang lain.
Karena dia
cukup baik dan mempunya karakter yang sama denganku, aku coba comblangin si
Ziko ke Andi. Agar mereka juga tidak menggangguku lagi. Aku juga berpikir
mereka cocok. Ziko itu baru berumur 19
tahun namun muka masih seperti anak kecil yang manja. (sifatnya memang manja). Sedangkan
Andi umur 27 tahun dengan karakter yang kalem, perhatian dan dewasa. Aku
berpikir mereka pasti cocok. Ziko juga
pasti akan senang sekali punya pacar orang yang benar-benar berseragam keren. Apalagi
Andi juga kalau aku lihat masuk kategori “POLTENG” alias polisi ganteng. Bisa dipastikan
Ziko si brondong itu akan histeris kesenangan dan loncat-loncat. Ah.. Apaan sih
kok aku jadi membayangkan ekspresi Ziko yang gak penting itu.
To be
continue: Selalu Ada Kertas Putih (Part II)
Comments
Post a Comment