Memory Hampa Tentang Lemon Tea

30 Desember 2023

Ini adalah hari yang sangat bikin hati gak karuan. Entah mengapa hidup terasa sepi banget. Aku merasa sendiri. Hampa. Dan seolah dunia hanya berputar diatasku. 

Mungkin dari cerita sebelumnya aku sudah tidak percaya lagi dengan orang disekitarku saat ini. Aku sudah menyerah mempercayai mereka. Semua hanya karena kepentingan dan keuntungan pribadi. Maklum faktor X yang tidak bisa membuat aku menerima buka hati lagi

Hari ini terasa panas sekali. Keringat bercucuran tak tertahankan, rasanya kamarku terasa pengap. Angin terasa panas dikulit. Siang tadi aku terbangun dengan kaos basah kuyup karena keringatku. 

Awalnya sore ini aku hanya ingin beli bensin motorku di SPBU. Lalu pergi ke bukit yang konon mirip pemandangan yang seperti bromo di pagi hari. Ya tentu ingin melihat kabut yang terlihat dari atas bukit (bukan gunung). Jangan dibandingin Gunung Bromo, tentu kalah jauh. Tapi setidaknya pemandangan ini akan mengobati rasa rindu terhadap daerah asal ku yaitu Jawa Timur yang ternyata aku sangat mencintainya. 

Namun setelah aku membeli bensin aku urungkan niat karena aku mendadak teringat ada bukit lain di google map yang menurutku bagus. Emm salah! Ternyata buktinya biasa aja jika kulihat di foto google.

Waktu aku hendak keluar entah SPBU, mengapa tanganku seolah enggan berbelok kiri(arah bukit yang mau aku tuju). Mendadak pikiranku ingin santai sejenak karena aku melihat mendung hitam di atas bukit tersebut saat kulihat dari jauh. Aku berkesimpulan akan turun hujan. Tapi tentu saja kali ini aku ingin kehujanan pun aku tak apa namun aku ingat. Kau gampang masuk angin Bas. 

Mungkin inilah alam bawah sadarku yang akhirnya membelokan setir motorku ke kanan dan jalan menuju lapangan (alun2). Dalam otakku aku ingin membeli Es Teh. Ya mereknya es teh. Jd klo di jadikan kalimat aku ingin membeli es teh es teh (merek) aneh kan. Hahaha

Wait..  mengapa aku jadi nulis tidak jelas begini ya? hahaha Maklum aku menulis ini saat didepan indomaret yang baru di bangun di kota ini. 

Wait ceritanya jangan di indomaret dlu. Harus step by step. 

Okey setelah keinginan ingin membeli es teh terungkap aku malah terus lurus menyusuri jalan. Klo beli es teh harusnya belok kanan lagi menuju pasar baru (ya ini nama pasarnya) pasar baru aneh kan? Nama-nama didaerah ini begitu umum tidak spesifik dengan nama yang unik. Termasuk es teh tadi (merek) 

Saat menyusuri jalan aku memikirkan tempat yang enak, untuk santai dan aman dari hujan. Karena aku melihat awan hitam mulai merata dilangit kota ini. 
Jadi terbesit lah cafe yang belum pernah aku kunjungi (klo lewat sering) yang ada di dekat kantor administrasi kota ini. Aku datang terlihat sepi sekali. Tidak ada pembeli ketika aku datang. 

Aku melihat daftar menunya sederhana sekali. Hanya ada daftar menu minuman kopi aja. Ya tidak ada snack dan semacamnya. Hanya ada jajanan pasar seperti donat dan kue biasa. Ingin ku beli namun ternyata aku mendadak tidak selera. Aku hanya ingin minum karena kehausan.

Setelah melihat daftar menu lahirnya aku memilih es teh lemon atau bisa kalian sebut lemon tea. Aneh padahal aku ingin sekali membeli es kopi. Hanya saja entah mengapa nama menunya "kopi sepuluh ribuan" (ya harganya 10rb sama dengan lemon tea) aku jadi enggan menyebut nama kopi sepuluh ribu. Terasa memalukan jika aku memesan itu. Mungkin karena ada menu kopi lain yang harganya sekitar 17rb.

Sebenarnya aku juga bisa memesan kopi yang agak mahal namun entah mengapa, hati ini seolah menggerakkan lidahku sendiri. Aku seperti terhipnotis lalu bilang
"Pesan lemon tea Sa"
Sa ini artinya "saja". Didaerah ini kalo mau ngomong itu kayak di singkat-singkat. Kayak pergi jd "pigi" dan ya entahlah aku sendiri sudah 2 tahun di daerah ini belum hapal betul dengan bahasa daerah sini. 

Tak lama setelah lemon tea ku tersaji, aku langsung meminumnya. Lega sekali tenggorokan ini. Namun di sini lah awal kegalauan ku. 

Yap.. Mendadak perasaan hampa itu datang. Hampa! Kalian pernah merasakan hampa gak sih? Atau hampa itu terasa seperti apa kalian tahu? Tentu susah menjelaskannya karena hampa adalah kata dari sebuah rasa yang ada di hati yang tidak bisa dideskripsikan mengingat itu adalah rasa. 

Intinya jika kalian merasa dada seperti sedikit sesak, mendadak nafas agak sulit bernafas, lalu dibumbui perasaan sedih, sepi, terasa jauh dari rasa bahagia, merasa terkucil kan, nahh itu adalah hampa yang aku rasakan. 

Entahlah intinya aku sangat membenci perasaan hampa ini karena perasaan ini pernah hampir membuat aku ingin mengakhir hidup. Namun kadarnya tidak sebanyak dulu

Hampa ini mendadak aku rasa setelah meminum lemon tea barusan. Aku merasa sedih, kecewa, marah semua tercampur aduk. seolah rasa dari lemon tea ku menyimpan kenangan khusus. Aku terus terperangah. Mungkinkah karena aku merindukan rumah karena dahulu aku selalu minum lemon tea ketika pergi kemanapun di mall manapun.? disini aku mencoba menelaah penyebab hampa ini datang.

Aku merasa mengasihi  diriku sendiri karena sadar bahwa aku tidak punya teman disini. 
Aku sendiri 
Aku kesepian
Tidak ada teman untuk bercerita

Aku lihat kontak whatsap ku dan melihat orang yang biasa mengirim aku WA mendadak diam. Sibuk dengan hidupnya. Namun aku tidak menyalahkan dia. Aku tahu itu dan sangat memakluminya. Aku tidak marah dengan dia. Dan tau kondisinya memang tidak bisa chating jika lagi kumpul bersama keluarga. 

Hanya saja seperti kehilangan orang yang dekat saja. Tahu kan yang aku maksud? Ingin rasanya diri ini bercerita namun tidak ada teman yang bisa diajak bicara atau sekedar chating. Mendadak ada perasaan marah namun tidak tau marah dengan siapa. Aku hanya ingin bercerita itu saja. Tapi aku melihat dan mengingat bahwa memang aku tidak punya teman disini. 

Yang aku tahu disini semua temanku fake. Entah mungkin ekspektasiku berlebihan tentang arti seorang teman. Namun aku sadar tidak ada yang bisa dipercaya disini. Aku sudah dititik dimana tidak percaya dengan teman-teman kerjaku. Ya hanya mereka yang aku kenal disini. Aku berharap dlu bisa baik seperti saudara karena sesama perantauan. Namun nasib ternyata berkata "tidak". 

Aku berusaha cuek dengan perasaan ini dan membunuh semua rasa sepi namun aku baru sadar bahwa aku membohongi diri sendiri. 

Aku sadar aku memang sendiri.
Rasa kesepian ini kemudian memunculkan keinginan diri untuk mencari teman secara instan di aplikasi radar. Aku download 3 aplikasi dengan akun baru namun nihil. 

Ternyata atmosfer aplikasi seperti itu tidak ada bedanya. Rata2 memang mencari teman sex dan pelampiasan nafsu biasa. 

Saking capeknya aku sampai menulis di biodata ku "butuh teman cerita dan nongkrong saja. Maximal cudling tidak lebih" Disini aku cudling karena tau manfaatnya ketika kamu merasa sepi itu sangat mendamaikan. 

Bukannya karena nafsu atau hal lain. Tidak munafik bahwa kebutuhan itu ada namun jujur, aku hanya butuh teman saja. Tapi seperti biasa yang ditanya orang-orang di aplikasi hanya..  
"Haloo bole kenalan,"
"Kamu tinggal sendiri atau sama orang tua?"
"Kamu t apa b? "
"Bole kirim foto..!?" 

Oh come onnnn ...... Faaakkkk
Gak ada perubahan sama  sekali atmosfernya. Yang dicari pelampiasan nafsu saja. 
Jika kamu bertanya apakah aku tidak ingin "tidur" dengan mereka? Tentu tidak!
Jujur disini orang nya keren. Keturunan portugis hidung mancung, good looking. 
Tapi entahlah.. aku seperti tidak punya ketertarikan secara sexual. 
Maaf tidak sopan mungkin harus aku tulis karena aku disini akan menuliskan perasaanku, siapa aku , apa yang aku ingin kan. this is totally really i'm.. capek soalnya fake di dunia nyata.

Jujur ya.. aku tidak tertarik dengan orang yang belum "cut" u know what i mean. buttt itu kalo bentuk fisik orang. Klo dari perasaan jujur aku merasa seperti tersegel oleh masa lalu. Dimana aku pernah kecewa berat sehingga aku marah dan nekad ingin fun saja disini. But ketika ingin melakukan itu entah mengapa aku sama sekali tidak ada gairah. Aku jadi malu sendiri karena dipikir aku tidak bisa "berdiri" yup.. setiap mau melakukan nya, mukanya selalu berubah seperti orang yang aku cintai di masa lalu.

So... maka dari itu dari awal sekarang aku ketika kenal sama orang aku selalu jelaskan, bahwa aku hanya butuh teman biasa, ngobrol, chating, no sex, etc. 

Namun seperti mencari 1 jarum di tumpukan jerami, orang yang seperti itu tidak pernah ada. Pernah ada yang berteman, aku pikir sefrekuensi, dan aku berpikir dia berpendidikan. karena dia seorang guru negeri disini. Namun pada akhirnya mungkin dia juga tidak bisa memakai "topeng" terus-terusan, akhirnya dia menunjukkan siapa dia sebenarnya. Ya.. dia terang-terangan ingin di "puaskan" what the fak kan??

Sungguh seperti buang waktu saja. Aku lelah mencari teman karena mungkin akhirnya akan berakhir seperti itu lagi. Tapi rasa kesepian ini membuat aku menginstal aplikasi itu lagi. dan hasilnya juga nihil. Atmosfernya sama. lelah selelah-lelahnya.

Langit semakin gelap. magribpun berkumandang. Namun aku tidak beranjak dari tempat duduk ku. Aku menatap nanar kelangit didepan. Aku berpikir, mungkinkah Allah melindungiku dari hal buruk ini. Atau inikah doa dari orang masa lalu yang terus mendoakanku, karena mungkin dia juga tidak rela aku "disentuh" orang lain. entahlah...

Sadar lamunanku semakin panjang aku bergegas beranjak dari cafe ini dan mengarahkan motorku ke masjid terdekat. Aku datang ke masjid yang sudah sepi. Maklum solat magribnya sudah 30 menit lalu. Dan disini daerahnya mayoritas nonmuslim jadi masjid disini memang sepi.

Aku langsung menuju tempat wudhu. Kubasuh muka muramku dengan air dan ku rasakan kesegaran air wudhu ini.. nyess rasanya mendamaikan sekali. Tidak lama aku langsung solat magrib dan berdoa. Doa ku kali ini lebih bukan meminta. Namun menyesali perbuatanku karena menginstal aplikasi itu. Aku lelah ya Allah.. Aku kesepian.. Tidak ada orang yang bisa aku percaya disini. Aku menangis tersedu karena aku sadar masjid ini sepi. Namun aku juga tidak peduli jika ada yang melihatpun aku tidak mengenal mereka. Aku hanya mementingkan hatiku agar lega. 

Ya aku alirkan semua air mataku di pipi mengadu semua beban dan kehampaan hatiku. Tak terasa sudah 10 menit aku menangis. Ingin aku sekalian solat isyak, Namun ternyata masih lama. Ya kebetulan isyak disini sekitar jam 19.20. Sehingga aku memutuskan untuk pergi ke indomaret (tempat aku menulis tulisan ini) membeli susu beruang. Aku merasa badanku agak drop karena angin hujan tadi sore. 

Selesai belanja aku keluar indomaret dan ingin duduk santai sejenak. Namun sayang tempat duduknya sudah di duduki orang lain. Ternyata yang duduk itu adalah teman kerjaku. Aku sama sekali tidak sadar bahwa itu temanku sampai dia menyapa duluan. Dia pergi quality time dengan suami dan 2 anaknya. Look so happy keluarga cemara. Suami kerja jadi polisi, istri kerja juga dan punya 2 jagoan yang lucu-lucu.

Jika bertanya apakah aku ingin seperti dia mempunyai keluarga seperti itu?? JUJUR ini aku jawab.
Entahlah saat ini aku masih lelah dengan semua masalahku. Aku takut jika ku paksa berkeluarga dan menjadikan istri sebagai pelarian dari luka ku yang belum sembuh, maka aku sama saja membuat drama baru dalam hidupku. Dan jelas pasti akan melukai orang baru yang tidak tahu apa-apa.

Namun terpintas dalam khayalanku punya keluarga seperti itu aku juga menginginkannya. Hanya saja aku masih takut ada masalah lalu yang bangkit dari kubur dan mengacaukan semuanya. Jika bertanya ingin mempunyai pasangan seperti apa jujur aku ingin pasangan yang bisa menerima masa laluku. Karena aku tidak mau hidup dalam template yang terlihat baik-baik saja. Tapi aku sadar bahwa wanita seperti itu sepertinya hanya khayalan disney dan film barat saja. HAHAHAH

Tapi ya sudahlah aku tidak terlalu memikirkannya karena ini hanya akan menambah beban saja.

Setelah teman kerja ku menyapa, dia pergi bersama suami dan anaknya menuju mobil. Sehingga aku bisa bersantai di tempat duduk depan indomaret situ. Saat duduk aku lihat lalu lalang orang-orang. Keluar masuk Indomaret. Aku melihat mas-mas yang sepertinya bukan orang sini juga masuk. Awalnya aku tidak begitu mengawasi, namun setelah dia membeli snack dan keluar indomaret, dia juga akhirnya duduk di kursi sebelahku.

Do you know what???
Disinilah jawaban Allah yang mungkin saat solat magrib tadi. Wait.. wait.. Jangan beranggapan aku kenal dia lalu akhrab dan hidup berbahagia ya? nooooo.. sekali lagi itu hanya khayalan absurt saja.. 


Sampai dia datang, tulisan ini aku tulis didepan indomaret. Harapanku bisa langsung selesai karena aku sekarang mau menulis bercurah ke tulisan saat merasa ingin bercerita. Lebih tepatnya biar ide cerita ini tidak hanya aku kenang saja. Karena aku mau menulis semua apa yang aku rasa langsung sebagai bentuk dari "sampah" yang harus aku segera tulis. Entah itu cerita receh, atau bentuk dari amarahku. Aku tidak mau memendam lagi semua amarah karena aku tahu ini tidak sehat untuk mental health ku

Ya sejak dia duduk di sebelahku aku jadi berhenti menulis karena dia mengajak aku ngobrol duluan. Anehnya kita langsung akrab kayak ngalir aja. Dari aksen nya aku tau dia orang Bali. Dan benar dia orang Bali. Kemudian kami saling berkenalan. Tau gak ajaibnya apa? Nama kami hampir sama. HAHAHAHAHA

Tinggal ngurangi huruf depannya saja.. Aku sampai terkejut. Kebetulan macam apa ini. Singkat cerita kami ngobrol. Ternyata dia disini adalah cari kerja. Dia kesini ngikut pacarnya. Kata dia pacarnya kerja di universitas namun aku sempat bingung karena di kota ini tidak ada kampus. Hingga aku langsung ingat bahwa ada kampus diatas bukit yang menurutku itu keren banget pemandangannya. Untuk nama universitasnya gak aku spill ya karena gak penting juga. 

Tapi dari sini aku tahu kalo pacarnya kemungkinan kerja di pemerintahan. Di awal ketika ngobrol dia bilang klo nyari kerja disini. Bagiku agak aneh sih mencari kerja dikota kecil seperti ini dan dia berasal dari Bali yang notabene pasti lowongannya lebih banyak bagiku itu agak aneh. Tapi so what aku sih gak mempermasalahkan itu. Bukan urusan aku juga sih dia nganggur apa tidak. Tapi setelah ngobrol dia akhirnya bilang kalo kesini mengunjungi pacarnya. Pacarnya tidak bisa pulang karena tugas. 

Waitttt.... kenapa ini jadi mengingatku memory satu tahun lalu ya ketika orang masa lalu kesini mengunjungiku??Emm  but oke kembali ke topik. Dia bilang kalo kesini mengunjungi pacarnya dan jalan-jalan ke tempat wisata di daerah sini. Dari perbincangan ini sepertinya kita ada ditempat yang sama di wisata yang sama hanya saja kami belum berkenalan. Karena dari cerita yang dia sampaikan itu dia melihat kejadia motor temanku yang mogok. OH my god. Kota ini benar-benar kecil sekali. Hahahah...

Lalu dia tanya pekerjaanku apa dan kenapa orang seperti aku disini. Dan ya seperti itulah pertanyaan template yang aku jawab jujur mengenai pekerjaanku. Dan ternyata benar. Ada sambungan lagi bahwa ternyata dia juga bisa dibilang 1 jenis pekerjaan. cuma beda level saja. Bisa dibilang mungkin aku adalah avatar Aaang dan dia avatar Kyoshi. ahhahahaha

Entah mengapa meski kami baru ngobrol terasa ngalir aja. Aku juga bilang kerjaan dimana dan dia juga jujur dengan pekerjaannya. Dari ceritanya dia mengalami kegagalan dalam bekerja dan lainnya. Tak terasa kami ngobrol agak lama sampai tidak terasa sudah 2 jam. Lama kan? pokoknya yang diobrolin ngalir aja sih. Tentang hoby masing-masing, makanan dan lainnya. Sayang sekali udara semakin dingin dan aku harus pamit pulang duluan. Kemudian dia juga pamit. Kami tidak saling bertukar nomer HP. Jadi biarlah takdir yang mempertemukan temen ngobrol yang nyambung.

Kamu tahu dari kejadian ini seolah Allah langsung menjawab doaku. Ternyata benar aku hanya butuh teman bicara yang sefrekuensi dan itu terasa menyenangkan. Entahlah bagiku ini keajaiban. Ketemu orang tidak dikenal ngobrol nyambung dan aku merasakan kehampaanku untuk sementara reda. Aku pulang dengan hati damai dan masih bertanya-tanya. YA Allah engkau sungguh ajaib. Terima kasih atas teman ngobrol yang engkau kirim tadi. 

Saat menulis paragraf terakhir ini aku menulisnya di cafe puang amo yang biasa jadi langgananku karena menurutku ini cafe satu-satunya disini yang nyaman. Saat menulis cerita ini aku juga baru menyadari betapa besarnya kuasa Allah yang aku percaya. Ternyata tidak perlu mencari di aplikasi untuk dapat teman bicara. Tapi dapat dari semesta. Apakah aku membesarkan cerita ku ini? Terserah sih jika itu yang kau pikirkan. Aku hanya berpikir dengan apa yang aku percayai dan aku alami. 

Tak ada yang aku tambahin dalam ceritaku ini. Real life karena tulisan ini adalah sejujur-jujurnya jadi orang. karena disini aku bisa jadi diri sendiri dan menulis apa yang apa yang kurasakan. Secara real!

Haahhh Lega sekali akhirnya aku bisa mencurahkan uneg-unegku kali ini. Dari tulisanku ini aku berharap ada perubahan dalam hidupku. Dan semoga saja suatu saat aku bisa menemukan kedamaian hati lagi secara permanen bukan temporary. Thank you Allah i love you...


Comments

Most Popular

Pengalaman Pertama Test VCT (HIV/AIDS)

Ketika Sumpah Demi Tuhan Sudah Tak Berarti

Tulang Punggung Keluarga . Inikah Rasanya?

Pengalaman Memperpanjang Masa Berlaku SIM C

Selalu Ada Kertas Putih (Part III)