6 Sense / Deja vu
Selasa, 8 September 2015
Entah
sejak kapan aku punya visi atau pengelihatan ini. Terakhir yang aku ingat
adalah ketika aku masih duduk di bangku SD. Memory itu terus ada sampai
sekarang. 1 memory ketika aku masih SD dan dalam mimpi aku melihat sebuah
gedung beserta pemandangan sekitarnya. Tapi aku tidak tahu dimana tempat itu
berada karena aku tidak pernah melihatnya di alam nyata. Hingga pada suatu saat
aku baru menyadari moment dalam mimpi itu adalah gedung sekolah SMP sekolah ku.
Ya.. aku ingat ketika aku berlari di lapangan SMP ku, tiba-tiba aku merasa
pernah disini sebelumnya. Disisi lain orang menyebutnya DeJavu. Aku ingat betul
bahwa aku pernah mengalami situasi yang sama dalam alam mimpiku saat itu.
Begitu terus berjalan, lagi dan lagi aku selalu bermimpi tempat mana yang suatu
saat aku singgahi. Hingga saat aku SMP aku memimpikan gedung sekolah SMA tempat
aku sekolah. Begitulah terus sampai aku kuliah di kampus mana bahkan tempat aku
bekerja sekarang. Seolah semuanya aku pernah lalui sebelumnya.
Aku tidak tahu apa yang aku
rasakan akhir-akhir ini. Seolah semua berjalan begitu pelan atau bahkan
berjalan begitu cepat. Sungguh terlalu cepat dan kembali begitu lambat sehingga
aku akhirnya jadi mengetahui apa yang akan terjadi. Bayangan itu… Masa depan…
Ya 6 sense…
Aku berharap aku salah. Aku
berharap aku memang mengada-ada dan ingin terlihat hebat didepan orang-orang.
Tapi orang tidak pernah tahu apa yang aku lihat apalagi untuk mengatakannya.
Aku selama ini diam, dan berusaha menganggap semua ini normal. Namun waktu
terus berjalan dan lama-lama ini terasa mengerikan.
1 Memory buruk adalah ketika
melihat ibuku di rumah sakit berlumuran darah. Entah aku lupa memimpikan itu
kapan, mungkin saat aku masih kuliah. Selang beberapa tahun setelah mimpi itu
terlihat, ibuku kecelakaan ditabrak pemuda pemaduk yang ngebut di jalan desa. Apa
yang aku lihat beberapa tahun yang lalu ternyata terjadi saat malam takbir idul
adha 2010. Saat sadar dengan apa yang sudah terjadi aku begitu menyesal. Tapi
apa daya aku tidak bisa melawan takdir. Bagaimana pun aku berhati-hati tetap
itu sudah terjadi.
Sejak saat itu aku jadi
paranoid sendiri dengan bayangan dalam mimpiku. Hingga akhirnya otakku terasa
sakit dan menyebabkan aku menjadi sering lupa. Hingga demi kebaikanku aku
mencoba membiasakan diri dan mengacuhkan semua yang aku lihat dalam mimpi.
Namun akhir-akhir ini aku
merasa terganggu. Perasaan tidak nyaman terus hinggap dalam hati dan pikiranku
sejak aku bermimpi melihat sebuah pesawat jatuh tepat didepanku. Apa yang aku
lihat sangat jelas bahwa ada pesawat baling-baling terjatuh terpelanting dan
aku berteriak sampai aku terbangun dalam tidurku.
Saat memimpikan itu aku tidur dirumah
pacarku pada tanggal 9 Agustus 2015. Dia kaget dan ikut terbangun karena aku tiba-tiba
bangun dengan muka penuh keringat, panic dan napas tidak beraturan. Dia
bertanya padaku mengapa aku sampai terbangun seperti itu. Lalu aku jawab dan
menggambarkan bagaimana mimpiku. Saat dia tahu aku bermimpi pesawat jatuh dia
hanya tersenyum dan menenangkanku kalau itu hanya “bunga” tidur dan tidak perlu
dikhawatirkan.
Aku kembali memejamkan mataku
dan berusaha menenangkan diri dengan menganggap itu semua memang hanya sebuah
mimpi biasa. Walaupun sebenarnya dalam pikiranku bahwa itu akan terjadi. Aku
takut sekali malam itu. Karena sebelumnya aku punya gambaran juga mengenai
nasib hubunganku dengan dia. Aku tidak bercerita ke dia karena toh dia tidak
akan mempercayaiku. Maklum dia baru mengenalku beberapa bulan saja. Tidak semua
dia tahu tentang aku.
Jujur aku masih membohongi
diriku sendiri bahwa semua apa yang aku lihat hanya sebuah kebetulan saja. Aku
hanya manusia biasa dan gak bisa melihat masa depan. Terus aku doktrin
pikiranku sendiri. Sampai otak ini lelah dan aku kembali tertidur.
Hari setelah itu aku jalani
seperti biasa. 1 minggu berlalu setelah mimpi itu, aku begitu terkejut melihat
berita di televisi mengenai pesawat yang jatuh di bumi papua pada tanggal 16
Agustus 2015. Sebelumnya saat pertama kali muncul berita itu, pacarku sudah
memberitahuku lewah chat BBM. Hanya saja karena aku lebih konsen cek
instagramku jadi tidak begitu mengerti berita tersebut. Aku mikirnya dia
membicarakan tentang kecelakaan pesawat airasia yang jatuh di dekat Kalimantan.
Setelah tahu ini kejadian baru, aku sangat shock dan langsung membuka website
berita online untuk mengetahui kronologi lengkapnya. Ternyata benar ada pesawat
baru jatuh milik Trigana Air. Saat bertemu pacarku dia menatapku tajam. Entah
apa yang dia pikirkan. Sepertinya dia juga shock karena ingat mimpiku saat itu
kini terjadi.
“Sepertinya itu gift dari
Tuhan buat kamu. Cuma belum kamu asah” kata dia percaya.
Kata-katanya seolah membuat
aku terpana. Aku terdiam dan mempercayai bahwa apa yang aku lihat dalam mimpi telah
terjadi. Namun bukan pesawat lagi yang aku takutkan. Melainkan mimpi mengenai
dirinya. Karena sebelum mimpi itu terjadi, aku sering mencoba melihat masa
depan pacarku. Namun aku sama sekali tidak bisa melihat masa depannya. Apakah
dia akan meninggalkanku? Mungkin benar. Aku memang belum bisa menggunakannya
jika aku mencoba menggunaknnya. Karena selama ini visi atau gambar itu
tiba-tiba datang saat moment tertentu. Entah itu saat aku lagi duduk santai,
lagi nyetir motor dan yang paling sering adalah lewat mimpi saat tidur.
“Coba kamu asah. Sapa tau itu
bisa menghasilkan uang. Hahahha” dia malah meledekku setelah mempercayainya. Aku
juga tertawa dan memukul bahunya.“Kayak mama Laurent donk? Hahaha” sahutku.
This is me. Rahasia yang aku
simpan sendiri kini hanya dia dan Tuhan yang tahu. Tahu bahwa aku bisa melihat
masa depan. Namun tidak semuanya yang dia tahu bahwa gambaran apa saja yang aku
lihat. Mungkin seharusnya aku senang karena gift ini. Namun gambaran masa depan
yang aku lihat sangat menyedihkan, itu sama sekali tidak membuatku senang.
Entahlah Tuhan pasti punya maksud jika semua ini terjadi. Mungkin saja aku
memang orang yang lemah yang tidak kuat menerima kenyataan sedih. Sehingga Dia
memberi gift ini agar aku siap. But I still not ready.
Untuk saat ini aku memang
tidak bisa melihat masa depan pacarku. Entah mungkin karena aku tidak bisa
menggunakannya saat sadar / ada hal lain yang membuat aku tidak bisa
melihatnya. Hanya saja bayangan terburuk yang sudah aku lihat beberapa bulan
yang lalu dan paling menakutkan adalah…
Aku belum siap kehilangan
orangtuaku…
Kali ini dalam mimpi aku
melihat diriku sendiri yang memangku bapakku sendiri yang sakit keras. Beliau
terbatuk-batuk dan ekspresinya sangat kesakitan. Aku tidak tau apa yang terjadi
saat itu. Entahlah aku tidak kuat jika harus mendeskripsikan dalam sebuah kata.
Saat terbangun dari mimpi itu aku menangis dan solat untuk menenangkan pikiran
dan hatiku. Aku berdoa semoga itu hanyalah sebuah mimpi belaka dan tidak akan
terjadi.
Ya Allah.. Tolong… Berilah aku
kesempatan untuk membahagiakan mereka berdua. Karena cita-citaku adalah memberangkatkan
mereka pergi Haji. Namun itu seolah mimpi buatku. Dengan keadaan ekonomi ku
yang lemah, ditambah waktu pendaftaran haji yang begitu lama seolah itu hanya
sebuah mimpi yang tak akan pernah terwujud.
Ya Allah.. Tunjukkanlah
keajaibanmu agar aku bisa menerima takdirmu. Permintaan terbesar dalam doaku
hanya untuk membahagiakan mereka yaitu pergi haji. Jika itu terlalu lama tolong
berilah aku rejeki agar aku bisa memberangkatkan mereka pergi umroh. Setidaknya
orang tuaku bisa menginjakkan kaki di tanah sucimu Mekkah dan Madinah. Ya Allah
aku tahu itu mustahil jika melihat keadaanku yang sekarang. Namun aku percaya
akan kebesaranmu. Karena dari waktu yang aku lalui, aku pernah melihat sendiri
keajaibanmu.
Ya Allah semoga kau kabulkan doaku ini. Amin
Ditulis di Bandara International Juanda (T2), Surabaya
Comments
Post a Comment